Warga berkerumun di sekitar paket bantuan kemanusiaan di Deir al-Balah, Gaza, 3 Maret 2024. (AFP)
Warga berkerumun di sekitar paket bantuan kemanusiaan di Deir al-Balah, Gaza, 3 Maret 2024. (AFP)

'Hujan Rudal' Israel Hantam Truk Bantuan di Gaza, 9 Orang Tewas

Medcom • 04 Maret 2024 10:37
Gaza: Sedikitnya sembilan orang tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Israel terhadap truk bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Deir al-Balah, Jalur Gaza bagian tengah, pada hari Minggu, 3 Maret 2024. 
 
Seorang saksi mata yang tidak disebutkan namanya melaporkan kepada media Al Jazeera bahwa saat ia sedang dalam perjalanan ke sumur air di hari Minggu, daerah tersebut "dihujani rudal dan potongan tubuh yang beterbangan di udara."
 
"Truk ini membawa bantuan, dengan relawan sipil di dalamnya. Mereka membawa makanan untuk pengungsi Gaza. Padahal Deir al-Balah sempat dianggap sebagai zona aman," ujar saksi mata tersebut, dikutip dari laman Al Jazeera pada Senin, 4 Maret 2024. 

Hingga kini militer Israel belum buka suara mengenai kejadian di Deir el-Balah tersebut. 

Pembantaian Mengerikan

Pada Minggu malam, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra mengatakan, terdapat puluhan korban dalam pembantaian mengerikan terhadap para pencari bantuan di Jalan Salah al-Din di selatan Kota Gaza yang terjadi beberapa hari lalu.
 
"Tampaknya militer Israel saat ini menargetkan orang-orang yang sangat menunggu makanan untuk bertahan hidup," lapor jurnalis Al Jazeera Tareq Abu Azzoum dari Rafah. Lagi-lagi, belum ada komentar langsung dari militer Israel.
 
Serangan yang menewaskan banyak warga penunggu bantuan itu telah memicu kecaman keras dari komunitas global. PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan menyeluruh.

Malnutrisi dan Dehidrasi

Serangan terhadap truk bantuan terjadi ketika Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 15 anak telah meninggal dalam beberapa hari terakhir akibat malnutrisi dan dehidrasi di Rumah Sakit Kamal Adwan di Kota Gaza.
 
Badan anak-anak PBB, UNICEF, memperingatkan bahwa akan lebih banyak korban anak-anak kecuali jika ada intervensi langsung untuk memastikan masuknya bantuan kemanusiaan.
 
"Sekarang, kematian anak-anak yang kami khawatirkan telah terjadi, dan kemungkinan akan meningkat pesat kecuali perang berakhir dan hambatan terhadap bantuan kemanusiaan segera diselesaikan," ucap Adele Khodr, direktur regional UNICEF untuk MENA.
 
Lebih dari 30.400 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menurut pihak berwenang Palestina.
 
Sementara serangan kilat Hamas ke Israel di hari yang sama menewaskan sedikitnya 1.139 orang dan membuat 250 orang lainnya disandera, menurut penghitungan Al Jazeera berdasarkan angka resmi Israel.

Delegasi Hamas di Kairo

Negosiasi potensi gencatan senjata antara Israel dan Hamas dijadwalkan berlangsung di Kairo, Mesir pada hari Minggu.  Delegasi Hamas telah tiba di Kairo, namun Israel melakukan boikot.
 
Israel dikabarkan tidak mengirim delegasi ke Kairo karena Hamas menolak merilis daftar nama sandera yang masih hidup.
 
Sebelumnya, seorang pejabat AS mengatakan bahwa Israel telah menyetujui kerangka kesepakatan gencatan senjata yang rencananya diterapkan selama bulan suci Ramadan.
 
"Sudah ada kesepakatan kerangka kerja. Israel kurang lebih telah menerimanya. Sekarang semua tergantung Hamas," kata seorang pejabat senior AS di pemerintahan Presiden Joe Biden pada Sabtu kemarin. (Nabila Ramadhanty Putri Darmadi)
 
Baca juga:  Israel Boikot Pertemuan di Kairo, Harapan Gencatan Senjata Gaza Memudar
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan