Militer AS memutus dermaga terapung tersebut pekan lalu, dan memindahkannya ke pelabuhan Ashdod di Israel karena cuaca buruk.
Meskipun pasokan terus mengalir, Program Pangan Dunia (WFP) PBB masih belum memulai distribusi bantuan kepada warga Palestina di Jalur Gaza. Alasannya karena masih ada kekhawatiran keamanan.
WFP untuk sementara menghentikan distribusi ke mitra lokal pada 9 Juni, dan badan tersebut mengatakan bahwa distribusi akan dilanjutkan setelah tinjauan keamanan selesai dan ketika PBB yakin bahwa staf dan mitranya dapat bergerak dengan aman.
"Penataan dermaga ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan jumlah bantuan yang menurut organisasi kemanusiaan tidak mencukupi bagi warga sipil Palestina di tengah konflik Israel-Hamas," kata militer AS, dilansir dari VOA, Jumat, 21 Juni 2024.
Bantuan lambat masuk ke Gaza karena cadangan kendaraan yang lama di titik-titik inspeksi Israel. Amerika Serikat dan negara-negara lain telah puluhan kali mengirimkan makanan ke Gaza dalam beberapa bulan terakhir, namun pengiriman melalui udara kurang efisien dan memberikan jumlah bantuan yang jauh lebih kecil dibandingkan distribusi melalui laut atau darat.
Setelah selesai dibangun pada pertengahan Mei, dermaga tersebut hanya beroperasi beberapa hari sebelum rusak akibat cuaca badai pada akhir Mei. Kerusakan itu menghentikan operasi hingga 8 Juni.
Komando Pusat AS kembali melepaskan dermaga tersebut minggu lalu untuk mencegah gelombang laut yang diperkirakan akan menyebabkan kerusakan baru pada dermaga tersebut.
Pentagon mengatakan dermaga itu dirancang sebagai tindakan sementara dan memungkinkan pengiriman 3.500 metrik ton bantuan ke Gaza.
Baca juga: Penyesalan Tentara Mesir Tidak Bisa Bantu Gaza Lawan Israel
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News