Presiden Iran Hassan Rouhani saat berbicara di Teheran pada 27 Mei 2020. (AFP)
Presiden Iran Hassan Rouhani saat berbicara di Teheran pada 27 Mei 2020. (AFP)

Iran Tegaskan Pengayaan Uranium 60 Persen 'Jawaban atas Kejahatan'

Marcheilla Ariesta • 14 April 2021 16:03
Teheran: Presiden Iran Hassan Rouhani menegaskan bahwa keputusan negaranya meningkatkan pengayaan uranium hingga 60 persen merupakan respons atas serangan terhadap situs nuklir Natanz. Iran menuding Israel berada di balik serangan tersebut walau tidak menghadirkan bukti apapun.
 
Pernyataan Rouhani disampaikan di tengah berlangsungnya pertemuan di Wina mengenai kesepakatan nuklir 2015, Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).
 
"Pengayaan 60 persen (uranium) adalah jawaban atas kejahatan Anda. Kami memotong kedua tangan Anda, satu dengan sentrifugal IR-6 dan, satu lainnya dengan (pengayaan nuklir) 60 persen," seru Rouhani, dilansir dari Al Arabiya, Rabu, 14 April 2021.

Rouhani menegaskan bahwa alat sentrifugla IR-1 generasi pertama yang rusak di Natanz akan diganti dengan IR-6 yang lebih canggih. IR-6 dapat memperkaya uranium jauh lebih cepat dibanding sentrifugal IR-1.
 
Selasa kemarin, Iran mengumumkan akan memperkaya uranium ke level tertinggi. Langkah tersebut diambil setelah Teheran menuding Israel melakukan serangan pada akhir pekan di pabrik nuklir Natanz.
 
Sejauh ini Israel belum mengeluarkan komentar apapun terkait serangan nuklir di Natanz. Namun selama ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berulang kali menegaskan bahwa pihaknya tidak akan membiarkan Iran mendapat senjata nuklir.
 
Baca:  PM Israel Percaya Diri dapat Halangi Iran Miliki Senjata Nuklir
 
Uranium adalah zat kimia yang dapat digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik, namun juga bisa dipakai untuk senjata nuklir.
 
Sementara itu di perairan Teluk Persia, sebuah kapal milik Israel diserang. Sejumlah media Arab melaporkan bahwa kapal tersebut terkena hantaman sebuah misil asal Iran.
 
Hyperion terasosiasi dengan Israeli Ray Shipping, perusahaan yang salah satu kapalnya juga diduga diserang Iran pada Februari lalu.
 
Media Israel melaporkan bahwa serangan terhadap Hyperion kemungkinan dilakukan dengan menggunakan misil atau pesawat tanpa awak (drone). Kerusakan dalam serangan ini disebut tidak terlalu signifikan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan