Dikutip dari surat kabar The Star, Sharif ditembak di bagian kepala setelah ia dan sopirnya diduga melanggar barikade jalan yang dipasang untuk memeriksa kendaraan bermotor di rute tersebut.
Sharif dan sopirnya mengemudi dari kota Magadi ke Nairobi. Di tengah perjalanan, mereka dihadang sekelompok polisi yang menjaga sebuah barikade.
Kepolisian Nairobi mengklaim penembakan Sharif adalah "kasus kesalahan identitas."
"Kami mengalami insiden penembakan yang ternyata merupakan kasus kesalahan identitas yang melibatkan seorang jurnalis. Kami akan merilis informasi lebih lanjut nanti,” kata seorang perwira polisi senior yang tidak disebutkan namanya.
Menurut polisi, polisi seharusnya mencegat sebuah mobil sasaran yang ternyata mirip dengan yang dikendarai Sharif dan sopirnya. Ini terkait insiden pembajakan mobil di daerah Pangani, Nairobi, di mana seorang anak disandera individu tak dikenal.
Kepolisian Kenya, lapor The Star, menghentikan Sharif dan sopirnya di barikade jalan. Tetapi mobil Sharif terus melaju melewati penghalang jalan, yang kemudian memicu pengejaran dan penembakan. Sopir Sharif terluka dalam insiden itu.
Sebelumnya, istri Sharif, Javeria Siddique, mengatakan via Twitter bahwa dirinya telah, "kehilangan teman, suami, dan jurnalis favorit saya @arsched hari ini."
"Hormati privasi kami dan tolong jangan bagikan foto keluarga kami, detail pribadi, dan foto terakhirnya dari rumah sakit," tambahnya.
"Kematian Arshad Sharif merupakan kehilangan besar bagi jurnalisme dan Pakistan. Semoga arwahnya beristirahat dalam damai dan semoga keluarganya, termasuk para pengikutnya, diberi kekuatan untuk menanggung kehilangan ini," tulis Presiden Arif Alvi via Twitter.
Sharif bekerja untuk harian lokal Inggris Dawn dan kemudian menjadi pembawa acara politik populer di ARY News, sebuah penyiar lokal, selama beberapa tahun.
Baca: Mantan Presenter TV Tewas dalam Ledakan di Afghanistan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News