PBB menunjuk mantan Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna untuk memimpin peninjauan UNRWA terhadap kemampuan badan itu untuk memastikan netralitas. Mereka juga menanggapi tuduhan pelanggaran pada Februari setelah Israel menuduh 12 staf UNRWA ikut serta dalam serangan 7 Oktober.
Tinjauan tersebut menyatakan bahwa Israel tidak menyampaikan kekhawatiran apa pun kepada UNRWA, berdasarkan daftar staf tersebut, sejak 2011. Kemudian, pada Maret 2024, Israel membuat klaim publik bahwa sejumlah besar pegawai UNRWA adalah anggota organisasi perlawanan.
“Namun, Israel belum memberikan bukti pendukung mengenai hal ini,” kata tinjauan tersebut, dikutip dari TRT World, Selasa, 22 April 2024.
Investigasi terpisah yang dilakukan penyelidik internal PBB sedang menyelidiki tuduhan Israel terhadap 12 staf UNRWA. PBB mengatakan pekan lalu bahwa Kantor Layanan Pengawasan Internal PBB (OIOS) telah mengadakan sejumlah pertemuan dan kerja sama dengan otoritas Israel mengenai hal ini.
UNRWA memberikan pendidikan, kesehatan dan bantuan kepada jutaan warga Palestina di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Lebanon dan Suriah. Tinjauan tersebut mengatakan UNRWA membagikan daftar staf setiap tahunnya dengan Otoritas Palestina, Israel, Yordania, Lebanon, dan Suriah.
Israel meningkatkan tuduhannya pada Maret, dengan mengatakan lebih dari 450 staf UNRWA adalah anggota militer di kelompok-kelompok yang berbasis di Gaza. UNRWA mempekerjakan 32.000 orang di seluruh wilayah operasinya, 13.000 di antaranya berada di Gaza.
Pada Senin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Oren Marmorstein tanpa bukti apapun menuduh lebih dari 2.135 pekerja UNRWA menjadi anggota Hamas atau Jihad Islam Palestina. Dia mengatakan tinjauan Colonna terhadap UNRWA tidak cukup dan merupakan “upaya untuk menghindari masalah tersebut dan tidak mengatasinya secara langsung.”
Garis Hidup bagi Pengungsi Palestina
Colonna mengatakan, memiliki hubungan baik dengan Israel selama peninjauan tersebut namun tidak terkejut dengan tanggapan Israel. Dia mengatakan dia telah meminta Israel untuk silakan menerima hal ini, apa pun yang kami rekomendasikan, yang jika diterapkan, akan membawa kebaikan.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah menerima rekomendasi tersebut, kata juru bicaranya, dan menyerukan semua negara untuk secara aktif mendukung UNRWA karena ini adalah “jalur penyelamat bagi pengungsi Palestina di wilayah tersebut.”
Tuduhan Israel terhadap selusin staf UNRWA menyebabkan 16 negara menghentikan sementara atau menangguhkan pendanaan sebesar USD450 juta untuk UNRWA. Penangguhan menjadi pukulan bagi badan tersebut yang bergulat dengan krisis kemanusiaan yang melanda Gaza sejak Israel melancarkan serangannya di sana.
UNRWA mengatakan, 10 dari negara-negara tersebut telah melanjutkan pendanaan, namun Amerika Serikat, Inggris, Italia, Belanda, Austria dan Lithuania belum.
Juru bicara PBB mengatakan UNRWA saat ini memiliki cukup dana untuk membiayai operasi hingga Juni. Menyusul tuduhan Israel terhadap staf UNRWA, Amerika Serikat, donor terbesar UNRWA dengan jumlah USD300-400 juta per tahun, menghentikan pendanaan, kemudian Kongres AS menangguhkan sumbangan hingga setidaknya Maret 2025.
Israel telah lama mengeluhkan badan tersebut, yang didirikan pada 1949 untuk merawat pengungsi Palestina. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyerukan agar UNRWA ditutup karena pihaknya berupaya untuk melestarikan masalah pengungsi Palestina.
Israel telah membunuh lebih dari 34.000 orang di Gaza sejak melancarkan invasi ke Gaza pada Oktober 2023.
UNRWA mengatakan pihaknya memutus kontrak 10 dari 12 staf yang dituduh Israel terlibat dalam serangan Hamas, dan dua lainnya tewas.
Tinjauan Colonna mencatat bahwa UNRWA memiliki "pendekatan yang lebih maju" terhadap netralitas dibandingkan dengan kelompok PBB atau lembaga bantuan serupa lainnya. “Meskipun terdapat kerangka kerja yang kuat, isu-isu terkait netralitas masih tetap ada,” demikian temuan laporan tersebut.
Ketua UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan bahwa UNRWA sedang mengembangkan rencana aksi untuk meneruskan rekomendasi hasil tinjauan Colonna.
“Rekomendasi dalam laporan ini akan semakin memperkuat upaya dan respons kami pada salah satu momen tersulit dalam sejarah rakyat Palestina,” pungkas Lazzarini.
Baca juga: Lazzarini Tuduh Israel Sengaja Serang Gedung dan Staf UNRWA di Gaza
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News