Ini adalah upaya penyelamatan terbesar yang tiba di Arab Saudi sejak konflik kembali pecah di Sudan.
"Kelompok itu diangkut dengan salah satu kapal Kerajaan Arab Saudi, dan Kerajaan menyediakan semua kebutuhan dasar warga negara asing sebagai persiapan keberangkatan mereka," kata Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, dilansir dari Al Arabiya, Rabu, 26 April 2023.
Pertempuran pecah di Sudan pada 15 April antara pasukan yang setia kepada panglima militer Abdel Fattah al-Burhan dan wakilnya yang menjadi saingannya Mohamed Hamdan Daglo, yang memimpin Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter yang kuat.
Sedikitnya 459 orang telah tewas dan lebih dari 4.000 terluka pada Selasa di seluruh negara terbesar ketiga Afrika itu, menurut badan-badan PBB.
Gencatan senjata tiga hari yang ditengahi AS antara para jenderal yang bertikai membawa ketenangan ke ibu kota, tetapi para saksi melaporkan serangan udara baru dan paramiliter mengklaim telah merebut kilang minyak dan pembangkit listrik utama.
Baca juga: Kemenlu: Evakuasi Tahap Kedua WNI dari Sudan Sedang Berlangsung
Arab Saudi telah menerima beberapa gelombang pengungsi melalui udara dan laut, dimulai dengan kapal yang tiba di Jeddah pada hari Sabtu membawa 150 orang termasuk diplomat dan pejabat asing.
Pada Senin kemarin, sebuah pesawat militer C-130 Hercules menerbangkan puluhan warga sipil Korea Selatan ke Pangkalan Udara Raja Abdullah Jeddah. Sementara sebuah kapal mengangkut hampir 200 orang dari 14 negara melintasi Laut Merah dari Port Sudan.
"Ada 13 warga sipil Arab Saudi yang tiba pada hari Rabu, sementara sisanya berasal dari negara-negara di Timur Tengah, Afrika, Eropa, Asia dan Amerika Utara dan Tengah," sambung mereka.
Menurut mereka, sejauh ini sudah 2.148 orang yang dievakuasi dari Sudan dan tiba di Arab Saudi. "Lebih dari 2.000 orang asing," ungkap mereka.
WNI dievakuasi dari Sudan
Indonesia juga turut melakukan evakuasi dan dibagi dalam beberapa tahap. Menurut Konjen RI di Jeddah, Eko Hartono, para WNI yang dievakuasi tahap pertama sudah sampai di Arab Saudi pukul 06.00 waktu setempat.
"Saat ini mereka sedang proses di embarkasi," ujarnya kepada Medcom.id.
Tercatat 542 WNI yang dievakuasi pada tahap pertama tiba dari Port Sudan di Jeddah, Arab Saudi, dengan menggunakan jalur laut. "Sebanyak 542 WNI sedang dalam perjalanan laut dari Port Sudan menuju Jeddah," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha.
Jumlah WNI yang dievakuasi tahap pertama bertambah. Saat ditanya mengenai hal tersebut, juru bicara Kemenlu RI Teuku Faizasyah mengatakan, angka tersebut bertambah karena ada WNI yang bergabung dari Port Sudan.
"Tambahan angka adalah mahasiswa WNI yang bergabung dengan KBRI di Port Sudan melalui jalur lain," katanya kepada Medcom.id.
Evakuasi WNI tahap kedua
Semetara itu, evakuasi tahap kedua juga sedang dilaksanakan. Judha mengatakan, mereka dalam perjalanan dari Khartoum ke Port Sudan.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam pernyataan pers virtual menuturkan, Indonesia berencana mengevakuasi seluruh WNI yang ada di Sudan dengan memanfaatkan gencatan senjata. Namun, proses evakuasi akan dilakukan dalam beberapa tahap, karena persediaan bahan bakar mobil (BBM) yang terbatas.
"Terdapat 289 WNI lainnya, yang sebagian besar adalah mahasiswa dan lima pekerja perusahaan akan dievakuasi pada tahap kedua, pada kesempatan pertama," kata Menlu Retno, Senin kemarin.
Ia mengimbau agar para WNI yang masih berada di Sudan dan belum melapor diri, untuk segera melaporkan keberadaannya ke KBRI Khartoum.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News