"Penjaga pantai menyelamatkan 53 orang lainnya di lepas pantai selatan kota Sfax, dua diantaranya berada dalam kondisi kritis," kata Hakim pengadilan Sfax Faouzi Masmoudi, dilansir dari Malay Mail, Senin, 10 April 2023.
Ia menambahkan, empat jenazah telah ditemukan.
Dalam beberapa pekan terakhir, puluhan orang hilang dan tewas dalam kecelakaan tenggelam berulang kali di lepas pantai Tunisia.
Tunisia telah mengambil alih Libya sebagai titik keberangkatan utama bagi orang-orang yang melarikan diri dari kemiskinan dan konflik di Afrika dan Timur Tengah dengan harapan akan kehidupan yang lebih baik di Eropa.
Baca juga: Kapal Imigran Terbalik di Tunisia, 5 Orang Tewas dan 28 Hilang
Tindakan keras terhadap perdagangan manusia di Libya telah membuat Tunisia menjadi pilihan yang lebih mudah diakses.
Garda Nasional mengatakan, lebih dari 14.000 migran, sebagian besar dari Afrika sub-Sahara, dicegat atau diselamatkan dalam tiga bulan pertama tahun ini ketika mencoba menyeberang ke Eropa. Angka itu lima kali lebih banyak dari angka yang tercatat pada periode yang sama tahun lalu.
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengatakan, Eropa berisiko melihat gelombang besar migran tiba di pantainya dari Afrika Utara jika stabilitas keuangan di Tunisia tidak dijaga.
Meloni meminta Dana Moneter Internasional (IMF) dan negara lain untuk membantu Tunisia dengan cepat untuk menghindari keruntuhannya.
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Tunisia Nabil Ammar mengatakan, negara itu membutuhkan dana dan peralatan untuk melindungi perbatasannya dengan lebih baik. Tunisia telah menerima peralatan dari Italia dalam beberapa tahun terakhir, tetapi Ammar mengatakan itu sudah ketinggalan zaman dan tidak cukup.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News