Kapal yang mengangkut sekitar 75 imigran itu tenggelam akibat cuaca buruk di tengah laut.
"Menurut keterangan korban selamat yang dibawa ke tepian oleh nelayan dan penjaga pantai, setidaknya ada 20 perempuan dan dua anak-anak di antara mereka yang tenggelam," ucap Msehli, dilansir dari laman The New Daily, Selasa, 27 Juli 2021.
"Delapan belas orang berhasil diselamatkan pada Senin kemarin," sambungnya.
Belakangan ini, jumlah kapal imigran yang bergerak menuju Italia dan negara-negara Eropa lain cenderung meningkat. Banyak dari kapal tersebut bertolak dari Libya dan Tunisia.
Ratusan ribu imigran asal Afrika dan Timur Tengah mencoba menyeberangi Laut Mediterania menuju Eropa untuk melarikan diri dari konflik dan kemiskinan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca: Lebih dari 200 Imigran Diselamatkan di Laut Mediterania
Sebagian dari mereka berhasil mencapai Eropa, namun sebagian lainnya tewas tenggelam dalam perjalanan. Salah satu pemicu kematian adalah buruknya kondisi kapal yang dipakai untuk berlayar.
Di paruh pertama tahun ini, hampir 15 ribu pengungsi, pencari suaka, dan imigran telah dicegat oleh penjaga pantai Libya yang didukung Uni Eropa.
Kelompok Amnesty International melaporkan bahwa dari 15 ribu orang tersebut, lebih dari 7 ribu di antaranya dipaksa pulang ke kamp-kamp detensi di Libya.
Menurut PBB, semakin banyak orang yang mencoba melarikan diri dari Libya di enam bulan pertama 2021. Jumlahnya lebih tinggi dibanding periode sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News