Pesawat tanpa awak (drone) AS melakukan serangan udara di wilayah perbatasan Irak-Suriah pada akhir pekan kemarin. Menurut Washington, serangan ditargetkan ke situs-situs yang digunakan untuk menyerang fasilitas AS sejak April lalu.
Kataib Sayyid al-Shuhada, sebuah faksi al-Hashd al-Shaabi, mengatakan bahwa empat anggotanya tewas dakam serangan udara itu. Faksi tersebut mengancam akan melakukan perang terbuka dengan AS.
"Musuh kami, Amerika, adalah yang memulai pembunuhan. Kami akan melakukan pembalasan atas kematian para pemuda kami," ucap Qais al-Khazali, pemimpin Asaib Ahl al-Haq, faksi Hashd al-Shaabi.
Dilansir dari laman Anadolu Agency, Rabu, 30 Juni 2021, Pemerintah Irak mengecam serangan udara AS yang dipandang sebagai bentuk pelanggaran terhadap kedaulatan negara.
Belum lama ini, situs militer yang menampung pasukan AS serta Kedutaan Besar AS di Baghdad diserang roket. Negeri Paman Sam menuding faksi bersenjata Syiah terkait dengan Iran sebagai dalang di balik serangan.
Baca juga: Serangan Udara AS Gempur Grup Milisi di Irak dan Suriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News