Penyerbuan tersebut diklaim sebagai pembalasan atas serangan militer Nigeria di tempat persembunyian mereka, kata seorang pejabat keamanan setempat pada Jumat kemarin.
Serangan mendadak pada Kamis lalu terjadi di Negara Bagian Katsina, salah satu wilayah di barat laut Nigeria yang dilanda aktivitas bandit. Selama ini, bandit di Nigeria kerap melakukan penculikan massal demi mendapatkan uang tebusan dan juga menjarah sejumlah desa.
Para bandit menyerbu desa Unguwar Sarki, Gangara, Tafi dan Kore di distrik Sabuwa pada Kamis malam, melepaskan tembakan ke arah warga, kata Nasiru Babangida, komisaris keamanan dalam negeri negara bagian Katsina.
"Dua puluh lima orang tewas dalam serangan terhadap empat komunitas tersebut, 19 di antaranya berada di desa Unguwar Sarki saja," kata Babangida kepada radio lokal dan dikutip voanews.com pada Sabtu, 4 Mei 2024.
Beberapa warga terluka, sementara sejumlah lainnya diculik para penjahat, katanya. "Sebagian besar dari mereka yang terbunuh adalah warga yang keluar untuk menghadapi para bandit," lanjut Babangida.
Banyak komunitas di barat laut Nigeria telah membentuk pasukan lokal untuk melawan bandit di daerah terpencil dengan sedikit kehadiran prajurit nasional. Pasukan lokal masyarakat dan bandit ini kemudian terjebak dalam spiral pembunuhan dan pembalasan dendam.
Para bandit menyerbu desa-desa sebagai tanggapan atas serangan militer yang sedang berlangsung terhadap kamp mereka di daerah tersebut dan di negara bagian Kaduna yang berdekatan, di mana mereka menderita banyak korban, kata Babangida.
"Serangan ini merupakan balasan atas pengeboman udara terhadap kamp mereka di negara bagian Katsina dan Kaduna yang telah menewaskan lebih dari 200 orang," tuturnya.
Geng-geng kriminal yang mendirikan kamp di hutan luas di negara bagian Zamfara, Katsina, Kaduna dan Niger telah menjadi sorotan global setelah melakukan penculikan massal terhadap siswa dari sejumlah sekolah dalam beberapa tahun terakhir.
Para bandit tidak memiliki kecenderungan ideologis dan hanya termotivasi keuntungan finansial. Namun ada kekhawatiran dari para analis dan pejabat atas meningkatnya aliansi mereka dengan para ekstremis berideologi agama yang melakukan pemberontakan bersenjata selama 15 tahun di timur laut Nigeria.
Baca juga: Militer Nigeria Berhasil Bebaskan Hampir 300 Anak-Anak yang Diculik Bandit
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News