"Saya ulangi bahwa saya akan sepenuhnya mendukung kesepakatan apa pun yang akan mengarah pada pembebasan sandera dan menjaga kepentingan keamanan Israel," kata Herzog dalam sebuah pernyataan di akun media sosial X dan dikutip Yeni Safak, Selasa, 4 Juni 2024.
Jumat lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan proposal tiga fase yang akan mengakhiri permusuhan di Jalur Gaza, termasuk pembebasan sisa sandera yang masih ditahan di daerah kantong terkepung tersebut.
Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Senin kemarin bahwa dirinya "belum siap menghentikan" perang di Gaza, dengan mengeklaim bahwa pernyataan Biden tentang usulan gencatan senjata "tidak akurat."
Mitra koalisinya, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, mengancam akan mundur dan menggulingkan pemerintah jika Netanyahu menyetujui proposal Biden.
Hamas diyakini masih menyandera lebih dari 120 warga Israel di Gaza, termasuk yang sudah tewas, menurut data otoritas Israel.
Israel terus melancarkan serangan brutalnya di Gaza dalam membalas operasi lintas batas Hamas pada 7 Oktober 2023, meski sudah ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata.
Lebih dari 36.500 warga Palestina telah tewas di Gaza, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan hampir 83.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Hampir delapan bulan dalam perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang dalam putusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militer di kota Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang.
Baca juga: 4 Sandera Tewas, Pemerintah Israel Didesak Segera Sepakati Proposal Biden
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News