Tidak diketahui jumlah total korban tewas, namun petugas keamanan setempat mengatakan dua staf kereta dan lima anggota keamanan meninggal dunia akibat serangan ini.
Secara terpisah, seorang senator negara bagian Kaduna, Shehu Sani, menyebut tiga staf kebersihan kereta tewas. Sejumlah lainnya luka-luka dan timbul kecemasan bahwa beberapa diculik.
"Petugas polisi mengkonfirmasi tiga petugas kebersihan kereta tewas. Istri teman saya, yang juga berada di kereta, pun mengatakan banyak orang di gerbongnya terbunuh dan terluka serta banyak yang diculik dan dibawa ke semak-semak," katanya, sebagaimana dilansir dari The Guardian, Rabu, 30 Maret 2022.
Para penumpang yang terjebak di kereta api dan yang melarikan diri ke hutan terdekat dievakuasi pada Selasa, 29 Maret 2022 pagi.
Media lokal melaporkan kereta itu membawa hampir 1.000 orang. Pihak berwenang tidak dapat segera mengkonfirmasi jumlah penumpang.
"Ada korban jiwa tapi kami belum bisa memastikan jumlahnya," kata Fidet Okhiria, kepala eksekutif perusahaan milik negara Railway Corporation.
Okhiria menyampaikan para pelaku menggunakan bahan peledak untuk meledakkan rel kereta sebelum melakukan penembakan.
Serangan terjadi di Katari, negara bagian Kaduna, 55 mil (88,5 km) dari Abuja. Warga Nigeria banyak menggunakan kereta sebagai transportasi yang relatif aman untuk rute jalan antara Abuja dan Kaduna, yang merupakan salah satu rute paling berbahaya di Nigeria karena penculikan dan bandit bersenjata.
"Kami dulu bepergian melalui jalan raya, dan para bandit menghalangi jalan. Kemudian kami terpaksa menggunakan kereta. Sekarang kejadian ini," ujar Sani, senator Kaduna yang juga menerima telepon darurat dari penumpang kereta.
"Bahkan dari telepon, Anda dapat mendengar suara tembakannya," tutur Sani.
Tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini, namun kecurigaan jatuh pada kelompok-kelompok bandit.
Peristiwa penyerangan ini adalah yang paling signifikan pada jalur kereta ibu kota sejak mulai beroperasi tahun 2016. Itu terjadi dua hari beberapa orang bersenjata menyerang bandara Kaduna, menewaskan seorang penjaga keamanan sebelum tentara turun tangan.
Insiden terbaru mulai terkuak Senin malam, ketika penumpang mengunggah di media sosial bahwa mereka tengah ditembaki. Satu penumpang yang menulis bahwa dirinya terkena tembakan, dikabarkan meninggal dunia.
Beberapa penumpang menyuarakan serangan itu terus berlangsung setidaknya satu jam sebelum tentara tiba untuk menyelamatkan mereka.
Tayangan media lokal menunjukkan para penumpang dengan luka tembak dan barang-barang bawaan yang rusak.
Samuel Aruwan, komisaris pertahanan di pemerintah negara bagian Kaduna, menyatakan penumpang yang luka-luka telah dibawa ke rumah sakit. Pemerintah akan menanggung biaya perawatan mereka. Kerabat yang korban terluka pun mengajak masyarakat Kaduna untuk menyumbang darah.
Sementara itu, otoritas federal belum merilis pernyataan apapun.
Sebagian besar barat laut dan tengah Nigeria diduduki oleh kelompok yang disebut sebagai bandit, teroris terlarang di Nigeria. Kelompok itu melakukan pembunuhan massal di desa-desa, kota-kota pedalaman dan jalan raya. Kelompok yang didominasi etnis Fulani tersebut telah menculik ribuan orang dan meminta tebusan, serta membunuh, mencuri dan melakukan kekerasan seksual.
Baca: Dua Tewas dalam Serangan di Akademi Militer Nigeria
Kelompok tersebut muncul dari konflik bersejarah yang semakin buruk antara kebanyakan penggembala Fulani dan petani dari berbagai kelompok etnis. Konflik itu terkait akses ke air dan tanah, serta batas antara lahan pertanian pribadi dengan kawasan penggembalaan.
Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok-kelompok itu mencemaskan warga dengan persenjataan yang lebih lengkap dibandingkan polisi dan tokoh masyarakat.
Kelompok itu menduduki sejumlah komunitas di barat laut dan tengah Nigeria, dan menjatuhkan hukuman kepada komunitas yang bekerja sama dengan pihak berwenang serta melakukan pungutan liar.
Beberapa kelompok jihad pun menjadi semakin aktif di barat laut Nigeria, lantaran memanfaatkan menurunnya keamanan. Beberapa kali, kelompok jihad kolaborasi dengan bandit untuk melakukan penculikan.
Serangan udara diluncurkan ke tempat persembunyian kelompok bersenjata di hamparan hutan yang membentang dari Nigeria utara ke Niger, tetapi serangan terus berlanjut. (Kaylina Ivani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News