Kelompok ekstremis terkait al-Qaeda, al-Shabaab, mengaku bertanggung jawab atas ledakan pada Sabtu kemarin. Itu merupakan ledakan paling mematikan di Somalia sejak sebuah bom truk menewaskan lebih dari 500 orang di lokasi yang sama lima tahun lalu.
Ledakan pertama menghantam gedung kementerian pendidikan sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Ledakan kedua terjadi beberapa menit kemudian ketika ambulans tiba dan orang-orang berkumpul untuk membantu para korban.
Dikutip dari laman CTV News, Senin, 31 Oktober 2022, Menteri Kesehatan Somalia Ali Haji Aden mengatakan jumlah korban tewas bertambah menjadi 120, sementara 150 orang lainnya masih dirawat di rumah sakit.
Al-Shabaab, yang berusaha menggulingkan pemerintah Somalia dan mendirikan pemerintahannya sendiri, sering melancarkan serangan di Mogadishu dan wilayah lain di seantero negeri.
Sejak Agustus lalu, al-Shabaab berada di bawah tekanan ketika Presiden Hassan Sheikh Mohamud memulai operasi penyerangan yang didukung Amerika Serikat dan sekutu milisi lokal. Tujuan utama dari operasi itu adalah membongkar jaringan keuangan al-Shabaab.
Sejumlah analis mengatakan, operasi penyerangan Pemerintah Somalia adalah ancaman paling serius yang dihadapi al-Shabaab dalam beberapa tahun terakhir.
Baca: Ledakan Guncang Kementerian Pendidikan Somalia, 100 Orang Tewas 300 Terluka
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News