Sebuah pernyataan yang dibacakan oleh juru bicara junta mengatakan, Kapten Ibrahim Traore adalah pemimpin militer baru Burkina Faso.
Para pemimpin militer baru Burkina Faso mengatakan perbatasan negara itu telah ditutup dan jam malam akan berlaku dari jam 9 malam sampai jam 5 pagi. Pemerintah transisi dan majelis nasional diperintahkan dibubarkan.
Damiba dan sekutunya menggulingkan presiden yang dipilih secara demokratis di awal 2022, dengan janji membuat negara lebih aman. Namun, kekerasan terus berlanjut dan rasa frustrasi atas kepemimpinannya telah tumbuh dalam beberapa bulan terakhir.
"Menghadapi situasi keamanan yang terus memburuk, kami para perwira dan perwira muda angkatan bersenjata nasional termotivasi untuk mengambil tindakan dengan keinginan untuk melindungi keamanan dan keutuhan negara kami," kata juru bicara junta, Kapten Kiswendsida Farouk Azaria Sorgho, dilansir dari WA Today, Sabtu, 1 Oktober 2022.
Militer Burkina Faso berjanji kepada masyarakat internasional bahwa mereka akan menghormati komitmen. Mereka juga meminta warga Burkina Faso untuk menjalankan aktivitas sehari-hari mereka dengan damai.
"Sebuah pertemuan akan diadakan untuk mengadopsi piagam konstitusi transisi baru dan untuk memilih presiden Burkina Faso yang baru baik sipil maupun militer,” tambah Sorgho.
Damiba baru saja kembali dari berpidato di Majelis Umum PBB di New York sebagai kepala negara Burkina Faso. Ketegangan, bagaimanapun, telah meningkat selama berbulan-bulan.
Dalam pidatonya, Damiba membela kudeta Januari sebagai 'masalah kelangsungan hidup bangsa kita', bahkan jika itu mungkin tercela di mata komunitas internasional.
Constantin Gouvy, peneliti Burkina Faso di Clingendael, mengatakan peristiwa Jumat malam itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di dalam junta MPSR dan militer yang lebih luas terkait keputusan strategis dan operasional dalam mengatasi kondisi keamanan negara.
"Anggota MPSR semakin merasa Damiba mengisolasi dirinya sendiri dan menyingkirkan mereka yang membantunya merebut kekuasaan," kata Gouvy.
Tembakan meletus di ibu kota, Ouagadougou, pada Jumat pagi dan berjam-jam berlalu tanpa kehadiran Damiba di muka publik. Sore harinya, juru bicaranya memposting pernyataan di halaman Facebook kepresidenan yang mengatakan, "negosiasi sedang dilakukan untuk mengembalikan ketenangan dan ketenangan."
Baca: 50 Orang Tewas dalam Serangan Pemberontak di Burkina Faso
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News