Seorang anak memegang tas berlogo UNICEF. (AFP)
Seorang anak memegang tas berlogo UNICEF. (AFP)

UNICEF Butuh Rp35 Triliun untuk Bantu Anak-Anak di Timur Tengah

Willy Haryono • 07 Desember 2020 16:36
New York: Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) menyerukan penggalangan dana hingga USD2,5 miliar (setara Rp35 triliun) untuk membantu 39 juta anak-anak di Timur Tengah dan juga Afrika Utara. UNICEF menegaskan dana tersebut dibutuhkan karena jumlah anak-anak yang membutuhkan bantuan di kawasan tersebut merupakan yang tertinggi di dunia akibat maraknya konflik, stagnasi ekonomi, dan pandemi virus korona (covid-19).
 
"Permohonan ini bertujuan untuk membantu anak-anak yang membutuhkan bantuan kemanusiaan daurat. Dana ini juga bertujuan untuk merespons kebutuhan masif yang muncul akibat pandemi covid-19," kata Ted Chaiban, Direktur Regional UNICEF di Timur Tengah dan Afrika Utara.
 
UNICEF mengatakan, tambahan dana sekitar hampir USD500 juta (Rp7 triliun) dibutuhkan untuk merespons lonjakan kasus covid-19 di seantero kawasan.

Suriah, Yaman, dan Sudan disebut UNICEF akan menerima mayoritas dari dana tersebut karena tingkat keparahan konflik di ketiga negara tersebut relatif tinggi.
 
Baca:  UNICEF: 175 Juta Anak di Dunia Tak Punya Akses Layanan PAUD
 
Perang sipil berkepanjangan di Suriah telah membuat 4,8 juta anak-anak di negara tersebut membutuhkan bantuan. Di beberapa negara tetangga, 2,5 juta anak adalah pengungsi Suriah.
 
Di Yaman, 12 juta anak-anak atau hampir semua anak-anak membutuhkan bantuan darurat. Di Sudan, UNICEF mengatakan bahwa 5,3 juta anak-anak "menghadap berbagai tantangan, termasuk banjir parah, transisi politik, dan juga krisis ekonomi."
 
"Kami mendengar adanya rasa lelah dalam menyerukan pendanaan untuk krisis berkepanjangan seperti di Yaman dan Suriah. Solusi dari konflik-konflik ini adalah melalui jalur politik dan proses diplomatik," kata Chaiban, dilansir dari laman The National pada Senin, 7 Desember 2020.
 
"Hingga ada sebuah solusi, dunia tidak dapat menutup mata terhadap kebutuhan anak-anak ang terkena dampak dari dua konflik paling buruk dalam sejarah modern," sambungnya.
 
Krisis ekonomi bersama dengan kemunculan pandemi covid-19 telah memperburuk penderitaan jutaan anak di zona-zona konflik. Tahun lalu, UNICEF telah menyerukan penggalangan dana hingga USD2 miliar, namun hanya berhasil meraih separuhnya.
 
Chaiban mengatakan bahwa UNICEF berterima kasih atas kemurahan hati negara-negara donor yang telah menyelamatkan jutaan nyawa melalui vaksinasi, penanganan malnutrisi, dan penyediaan air bersih.
 
"Kami berharap donor-donor ini dan pihak lainnya dapat terus berkomitmen membantu anak-anak di tengah dampak buruk yang ditimbulkan pandemi covid-19," ungkap Chaiban.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan