Beirut: Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah mengatakan, kelompoknya tidak mencari eskalasi dengan Israel. Namun, mereka akan menanggapi setiap serangan udara Israel di Lebanon selatan.
"Kami ingin memberitahu musuh Israel kami, bahwa setiap serangan udara terhadap Lebanon, pasti akan mendapat tanggapan, tetapi dengan cara yang tepat dan proporsional," katanya dalam pidato di televisi.
Dilansir dari Times of Israel, Minggu, 8 Agustus 2021, pidato tersebut disiarkan untuk merayakan 'kemenangan' yang digambarkan Hizbullah dalam perang melawan Israel pada 2006.
Rabu lalu, Israel menyerang Lebanon sebagai tanggapan tembakan roket oleh kelompok teror di daerah itu. Keesokan harinya, Hizbullah menembakkan rudal ke daerah terbuka di Israel utara.
Negeri Bintang Daud itu menanggapinya beberapa serangan artileri. Saksi mata melaporkan tembakan artileri ditembbakn pasukan Israel ke sisi Lebanon.
Baca juga: Hizbullah Balas Serangan dari Israel, Tuai Kecaman dari AS
Hizbullah juga merilis video serangan yang menunjukkan peluncur roket bergerak ke posisinya. Hizbullah tidak mengaku bertanggung jawab atas serangan roket ke Israel sejak perang 2006.
Sedangkan Israel, tidak secara terbuka melakukan serangan udara ke Lebanon sejak 2014. Meskipun, ada laporan bahwa pesawat Israel sering memasuki wilayah udara Lebanon.
"Apa yang terjadi beberapa waktu lalu adalah perkembangan yang berbahaya. Belum pernah terjadi selama 15 tahun," imbuhnya.
Pemimpin Hizbullah itu mengabaikan serangan udara 2014 sebagai pengecualian kecil. Untuk saat ini, kata Nasrallah, Hizbullah membatasi tanggapan untuk membuka zona militer di Har Dov.
Wilayah itu menjadi perebutan Hizbullah dan Israel. Hizbullah melihatnya sebagai wilayah pendudukan, sedangkan Israel merebutnya dari Suriah dalam Perang Enam Hari 1967.
"Ini pesan yang jelas. Anda mengebom area terbuka, kami membom area terbuka. Kita mempertahankan aturan keterlibatan yang ada," tegasnya.
Nasrallah mengklaim kelompok teror itu sengaja memilih untuk menembakkan roket ke Israel pada siang hari untuk menghindari korban sipil. Meskipun demikian, beberapa warga Israel di Israel utara dirawat oleh petugas medis karena serangan kecemasan setelah tembakan roket.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id