Dalam sebuah video yang dirilis IDF, beberapa pilot terdengar memutuskan membatalkan serangan udara karena adanya warga sipil, termasuk anak-anak, di salah satu wilayah di Jalur Gaza.
Pusat komando IDF terdengar meminta pilot untuk "memeriksa apakah ada anak-anak di sana."
"Mereka bergerak terlalu cepat, kelihatannya bukan anak-anak," jawab pilot tersebut, dilansir dari laman jpost.com pada Selasa, 18 Mei 2021.
Komandan IDF merespons balik dan berkata: "Mungkin ada anak-anak di sana. Kita hentikan saja operasi ini."
Selang beberapa waktu, pilot tersebut mengonfirmasi adanya sejumlah anak-anak di lokasi. "Ada satu yang besar, dan beberapa yang kecil," ucapnya.
"Operasi tidak dilanjutkan karena kemungkinan ada anak-anak di bawah sana," tutur pusat komando IDF.
IDF telah melancarkan banyak serangan udara sejak 10 Mei lalu sebagai respons atas peluncuran lebih dari 3.000 roket kelompok Hamas dari Jalur Gaza. IDF mengklaim telah berhasil menggempur beberapa target "teroris" di Gaza, termasuk jaringan terowongan dan beberapa rumah petinggi Hamas.
Salah satu target yang menjadi sorotan internasional adalah menara media al-Jalaa di Gaza. Menara yang menampung beberapa kantor media internasional itu, termasuk Associated Press (AP) dan Al Jazerra, hancur dan rata dengan tanah.
Israel mengklaim sejumlah anggota Hamas bersembunyi di gedung tersebut. Namun AP tidak puas dengan penjelasan itu dan meminta bukti bahwa Hamas memang beroperasi di menara al-Jalaa.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken juga telah meminta Israel untuk menghadirkan bukti mengenai keberadaan Hamas di menara tersebut.
Baca: Menlu AS Minta Bukti Keberadaan Hamas di Gedung Media Gaza
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News