Poster Assad dirobek di Aleppo. (Omar Haj Kadour/AFP)
Poster Assad dirobek di Aleppo. (Omar Haj Kadour/AFP)

Kenapa Aleppo Penting dalam Perang Suriah? Ini Penjelasannya

Riza Aslam Khaeron • 03 Desember 2024 12:39
Jakarta: Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah, telah menjadi pusat konflik selama perang sipil Suriah yang berlangsung lebih dari satu dekade. Kota ini tidak hanya penting secara militer tetapi juga simbolik dan strategis dalam peta perang Suriah.
 
Pada November 2024, Aleppo kembali jatuh ke tangan pemberontak, menandai babak baru dalam perang yang panjang ini. Mengapa Aleppo begitu penting dalam konflik ini? Berikut penjelasannya.
 

Letak Strategis dan Signifikansi Historis

Kenapa Aleppo Penting dalam Perang Suriah? Ini Penjelasannya
Foto: Masjid Ibrahim, sebelumnya merupakan Gereja di Romawi Timur, Aleppo. (Bernard Gagnon)
 
Aleppo adalah kota kuno yang telah dihuni sejak milenium keenam SM, menjadikannya salah satu kota tertua yang terus dihuni di dunia.

Kota ini terletak di lokasi yang strategis, menghubungkan rute perdagangan antara Laut Tengah dan Mesopotamia, menjadikannya pusat komersial dan budaya penting di Timur Tengah selama berabad-abad.
 
Pada masa kejayaannya, Aleppo menjadi kota terbesar di wilayah Suriah dan merupakan pusat perdagangan Jalur Sutra yang menghubungkan Asia dan Eropa.
 
Sejak awal konflik Suriah pada tahun 2011, Aleppo menjadi medan pertempuran penting antara pasukan pemerintah Bashar al-Assad dan kelompok pemberontak.
 
Pada 2016, pasukan Assad, dengan bantuan serangan udara Rusia, berhasil merebut kembali Aleppo dari tangan pemberontak setelah pengepungan brutal yang menghancurkan sebagian besar kota ini.
 
Namun, pada akhir November 2024, kelompok pemberontak yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) berhasil merebut kembali kota ini melalui serangan kilat, menandakan bahwa Aleppo tetap menjadi kunci dalam pertempuran untuk mengendalikan Suriah.
 

Pusat Perdagangan dan Kontrol Wilayah

Kenapa Aleppo Penting dalam Perang Suriah? Ini Penjelasannya
Gambar: Peta jalur Aleppo, Idlib, dan Hama. (Anadolu Agency)
 
Aleppo memiliki nilai ekonomi yang signifikan karena sejarahnya sebagai pusat perdagangan dan industri. Sebelum perang, kota ini merupakan pusat ekonomi Suriah, terkenal dengan produk tekstil dan industrinya yang maju.
 
Menguasai Aleppo berarti memiliki akses ke sumber daya ekonomi yang sangat penting bagi kedua belah pihak dalam konflik.
 
Selain itu, Aleppo juga menghubungkan beberapa wilayah strategis di Suriah, seperti Idlib dan Hama, yang menjadikannya kunci untuk mengendalikan wilayah utara negara tersebut.
 
Kekuasaan atas Aleppo memungkinkan pihak yang menguasainya untuk mendapatkan kendali atas jalur suplai utama yang menghubungkan wilayah utara dengan pusat dan selatan Suriah.
 
Ini menjelaskan mengapa kota ini menjadi incaran utama baik bagi pemerintah Assad maupun kelompok pemberontak.
 
Ketika Aleppo jatuh ke tangan pemberontak pada akhir 2024, hal ini tidak hanya menunjukkan kelemahan pasukan Assad, tetapi juga membuka kembali jalur-jalur suplai penting bagi pemberontak di wilayah Idlib dan sekitarnya.
 

Simbol Kekuatan dan Propaganda Assad

Selain kepentingan strategis dan ekonominya, Aleppo memiliki nilai simbolik yang tinggi. Bagi rezim Assad, menguasai Aleppo adalah simbol keberhasilan mempertahankan kekuasaan dan menunjukkan bahwa pemerintah masih mampu mengendalikan kota-kota besar di negara itu.
 
Pada 2016, kemenangan di Aleppo dijadikan propaganda besar oleh rezim Assad untuk menunjukkan bahwa mereka telah memenangkan perang.
 
Namun, jatuhnya Aleppo ke tangan pemberontak pada 2024 menunjukkan kerentanan rezim Assad dan bagaimana dukungan dari sekutu-sekutunya, seperti Rusia dan Iran, semakin melemah karena keterlibatan mereka dalam konflik lain, seperti perang di Ukraina.
 
Di sisi lain, bagi kelompok pemberontak, keberhasilan merebut Aleppo adalah kemenangan besar yang dapat meningkatkan moral para pejuang dan memperkuat posisi mereka dalam negosiasi dengan pihak-pihak lain yang terlibat dalam konflik.
 
Hayat Tahrir al-Sham, sebagai pemimpin serangan terbaru ini, memanfaatkan kemenangan di Aleppo untuk menunjukkan kekuatannya di medan perang serta untuk meningkatkan dukungan dari Turki, yang telah lama berperan sebagai pelindung kelompok oposisi di Suriah.
 

Dampak Internasional dan Regional

Perebutan kembali Aleppo oleh pemberontak juga memiliki dampak internasional dan regional yang signifikan.
 
Keterlibatan Turki dalam mendukung kelompok pemberontak menunjukkan bagaimana negara tersebut berusaha memperluas pengaruhnya di Suriah utara, sambil berusaha melemahkan kekuatan Kurdi yang dianggap sebagai ancaman bagi keamanan nasional Turki.
 
Selain itu, melemahnya dukungan dari Rusia dan Iran kepada rezim Assad mencerminkan perubahan dalam dinamika internasional, terutama dengan Rusia yang semakin fokus pada perang di Ukraina dan Iran yang menghadapi tekanan dari serangan udara Israel.
 
Aleppo adalah pusat dari berbagai kepentingan yang saling bersaing dalam perang Suriah, mulai dari letak strategis, nilai ekonomis, hingga nilai simbolik yang tinggi.
 
Kota ini tetap menjadi medan pertempuran yang penting karena menguasai Aleppo berarti menguasai kunci utama dalam peta perang Suriah.
 
Dengan jatuhnya Aleppo ke tangan pemberontak pada akhir 2024, perang Suriah memasuki fase baru yang akan menentukan arah konflik ini di masa depan, dengan banyak pihak yang terlibat baik di tingkat lokal maupun internasional.
 
Baca Juga:
Kenapa Rusia Bertempur di Suriah? Ini Penjelasannya
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan