Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dalam sebuah rapat di markas PBB. Foto: AFP
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dalam sebuah rapat di markas PBB. Foto: AFP

Palestina Serukan Pertemuan Darurat DK PBB, Minta Perlindungan Lawan Israel

Fajar Nugraha • 23 Februari 2023 19:03
Ramallah: Setelah serangan terbaru yang dilakukan oleh Israel, Palestina menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB (DK PBB) untuk 'perlindungan internasional’. Palestina juga mendorong pertemuan darurat Liga Arab, Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
 
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina Riyad al-Maliki menuntut agar Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat setelah pasukan Israel menyerbu Kota Nablus di Tepi Barat yang diduduki. Di mana 11 warga Palestina tewas dan lebih dari 100 orang terluka.
 
Baca: Israel Serang Nablus, 11 Warga Palestina Dilaporkan Tewas.

"Kami menuntut agar Israel dikecam atas pembantaian yang dilakukan terhadap warga Palestina, yang terbaru di Nablus, dan untuk memberikan perlindungan internasional bagi warga Palestina," kata Al-Maliki dalam pernyataan tersebut, seperti dikutip Anadolu, Kamis 23 Februari 2023.
 
Al-Maliki juga mengatakan bahwa Palestina menyerukan pertemuan darurat Liga Arab dan OKI dan menuntut negara-negara anggota organisasi ini mengutuk Israel dan mendukung permintaan perlindungan internasional Palestina.

Pejabat tinggi Palestina Hussein Al Sheikh mengecam serangan itu sebagai "pembantaian" dan menyerukan "perlindungan internasional untuk rakyat kami".
 
Tentara Israel mengatakan, serangan itu menargetkan tersangka militan "di sebuah apartemen persembunyian" yang dituduh melakukan penembakan di Tepi Barat. Ia menambahkan pasukan diserang tetapi tidak ada korban.
 
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan "situasi di wilayah Palestina yang diduduki paling mudah terbakar selama bertahun-tahu, dengan ketegangan "melayang tinggi" karena "proses perdamaian tetap terhenti".
 
“Prioritas utama kami adalah mencegah eskalasi lebih lanjut, mengurangi ketegangan, dan memulihkan ketenangan,” kata Guterres kepada Komite PBB tentang Pelaksanaan Hak-Hak Rakyat Palestina yang Tidak Dapat Dicabuti, seperti dikutip AFP, Kamis 23 Februari 2023.
 
Korban tewas melampaui serangan tentara Israel bulan lalu di Jenin, lebih jauh ke utara, yang merupakan operasi Tepi Barat paling mematikan sejak intifada kedua, atau pemberontakan Palestina, tahun 2000 hingga 2005.
 

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan