Warga Palestina di Nablus mencoba mengadang pasukan Israel. Foto: AFP
Warga Palestina di Nablus mencoba mengadang pasukan Israel. Foto: AFP

Israel Serang Nablus, 11 Warga Palestina Dilaporkan Tewas

Fajar Nugraha • 23 Februari 2023 14:40
Nablus: Serangan tentara Israel menewaskan 11 warga Palestina termasuk seorang remaja pada Rabu di Nablus. Ini adalah eskalasi paling mematikan di Tepi Barat yang diduduki sejak 2005.
 
“Lebih dari 80 warga Palestina menderita luka tembak,” kata Kementerian Palestina, dalam apa yang disebut tentara Israel sebagai operasi "kontra-terorisme", yang memicu perhatian internasional dan menyerukan ketenangan.
 
Pejabat tinggi Palestina Hussein Al Sheikh mengecam serangan itu sebagai "pembantaian" dan menyerukan "perlindungan internasional untuk rakyat kami".

Tentara Israel mengatakan, serangan itu menargetkan tersangka militan "di sebuah apartemen persembunyian" yang dituduh melakukan penembakan di Tepi Barat. Ia menambahkan pasukan diserang tetapi tidak ada korban.
 
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan "situasi di wilayah Palestina yang diduduki paling mudah terbakar selama bertahun-tahu, dengan ketegangan "melayang tinggi" karena "proses perdamaian tetap terhenti".
 
“Prioritas utama kami adalah mencegah eskalasi lebih lanjut, mengurangi ketegangan, dan memulihkan ketenangan,” kata Guterres kepada Komite PBB tentang Pelaksanaan Hak-Hak Rakyat Palestina yang Tidak Dapat Dicabuti, seperti dikutip AFP, Kamis 23 Februari 2023.
 
Korban tewas melampaui serangan tentara Israel bulan lalu di Jenin, lebih jauh ke utara, yang merupakan operasi Tepi Barat paling mematikan sejak intifada kedua, atau pemberontakan Palestina, tahun 2000 hingga 2005.
 
Sebelum subuh pada Kamis, beberapa roket dari Gaza -,enam menurut tentara Israel, dan delapan menurut saksi dari pihak Palestina,- ditembakkan ke Israel.
 
Tentara Israel mengatakan berhasil mencegat lima dari enam tembakan, sementara roket terakhir jatuh di daerah tak berpenghuni.
 
Tembakan roket terjadi setelah kelompok militan Jihad Islam Palestina yang berbasis di Gaza mengutuk serangan tentara Israel sebagai "kejahatan besar" yang "harus ditanggapi oleh perlawanan".
 
“Dalam penggerebekan Rabu, salah satu tersangka yang melarikan diri dari gedung dilumpuhkan, bersama dengan dua orang lainnya yang melepaskan tembakan ke properti tersebut,” kata tentara Israel.
 
“Para tersangka dan pasukan Israel saling tembak ada juga roket yang ditembakkan ke rumah oleh tentara,” kata juru bicara Richard Hecht kepada wartawan.
 
Batu, alat peledak, dan bom molotov dilemparkan ke arah pasukan, kata tentara.
 
Kementerian kesehatan Palestina mengatakan, mereka yang tewas "sebagai akibat dari agresi pendudukan di Nablus" berusia antara 16 dan 72 tahun.
 
Beberapa jam setelah penggerebekan, kementerian mengumumkan kematian seorang pria berusia 66 tahun akibat menghirup gas air mata.


Ledakan dan tembakan

Sebanyak 82 orang lagi dirawat di rumah sakit dengan luka tembak, kata pejabat kesehatan Palestina.
 
Mostafa Shaheen, seorang penduduk Nablus, mengatakan "tentara mengepung seluruh area" sekitar pukul 09:30”
 
"Kami terus mendengar ledakan dan tembakan," katanya kepada AFP.
 
Yang terluka termasuk jurnalis TV Palestina Mohammed Al Khatib, yang ditembak di tangan, kata rekannya kepada AFP.
 
Kelompok militan Jihad Islam mengatakan, salah satu komandannya tewas "dalam pertempuran heroik".
 

Pemimpin kelompok yang berbasis di Gaza, Ziad al-Nakhala menyebut serangan itu sebagai "kejahatan besar" yang "harus ditanggapi oleh perlawanan".
 
The Lions Den, sebuah kelompok militan yang berbasis di Nablus, mengatakan enam dari mereka yang tewas adalah anggota dari berbagai faksi Palestina.
 
Sementara Pasukan mundur dari kota setelah tiga jam, kata seorang wartawan AFP.
 
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyebut ‘keberanian’ tentara, mengatakan di Twitter bahwa "lengan panjang" Israel akan menjangkau "teroris mana pun".
 
Pada sore hari, kerumunan besar pelayat termasuk pria bersenjata berkumpul di pusat Nablus serta di dekat kamp pengungsi Balata untuk pemakaman 10 orang yang tewas, kata koresponden AFP.
 
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan, petugas medisnya telah merawat 250 kasus inhalasi gas air mata dan puluhan luka tembak.
 

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan