Keputusan ini kemungkinan akan menambah risiko kelaparan di tengah warga Palestina saat masih berlangsungnya perang antara Israel dan kelompok pejuang Palestina Hamas.
"Ini bukan keputusan mudah, karena kita tahu hal ini dapat membuat situasi di sana akan semakin memburuk dan lebih banyak orang berisiko meninggal karena kelaparan," ujar keterangan pers WFP.
"WFP sangat berkomitmen untuk segera menjangkau orang-orang yang putus asa di seluruh Gaza, namun keselamatan dan keamanan untuk menyalurkan bantuan pangan penting – dan bagi orang-orang yang menerimanya – harus dipastikan," lanjut rilis tersebut, mengutip dari laman The Olympian, Rabu, 21 Februari 2024
Badan PBB lainnya, UNICEF, menerbitkan penelitian pekan ini yang menemukan 1 dari 6 anak di bawah usia 2 tahun di Gaza utara mengalami kekurangan gizi. Tiga persen dari kelompok tersebut mengalami wasting, yang berarti berat badan mereka terlalu rendah dibandingkan usia serta tinggi badan mereka.
WFP mengatakan pihaknya telah melanjutkan pengiriman makanan pada hari Minggu setelah penangguhan selama tiga minggu karena serangan terhadap truk bantuan PBB dan "tidak adanya sistem pemberitahuan kemanusiaan yang berfungsi."
Kekacauan di Gaza
Badan tersebut mengatakan pihaknya telah mengirim 10 truk berisi makanan setiap hari selama seminggu dalam upaya "membendung gelombang kelaparan dan keputusasaan serta untuk mulai membangun kepercayaan di masyarakat bahwa akan ada cukup makanan untuk semua."Namun saat memulai perjalanannya ke Kota Gaza, "konvoi (WFP) dikelilingi kerumunan orang kelaparan di dekat pos pemeriksaan Wadi Gaza."
"Karena harus menghalau upaya banyak orang yang mencoba naik ke truk, dan kemudian menghadapi tembakan ketika memasuki Kota Gaza, tim kami hanya bisa mendistribusikan sedikit makanan di sepanjang jalan," sebut rilis WFP.
"Pada hari Senin, perjalanan konvoi kedua ke (Gaza) utara menghadapi kekacauan dan kekerasan akibat runtuhnya ketertiban sipil," sambungnya.
"Beberapa truk dijarah antara Khan Younis dan Deir al-Balah, dan seorang sopir truk dipukuli," tambah WFP. "Tepung yang tersisa dibagikan secara spontan dari truk-truk di kota Gaza, di tengah ketegangan tinggi serta kemarahan yang meledak-ledak," lanjutnya.
Baca juga: Arab Saudi Tuduh Israel Terapkan Sistem yang Picu Kelaparan di Gaza
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News