Pemilik kapal Norwegia J. Ludwig Mowinckels Rederi mengatakan serangan semalaman di Strinda menyebabkan kebakaran di atas kapal. Para kru, semuanya warga negara India, berhasil memadamkan api dan tidak ada yang terluka.
Houthi mengatakan kapal tersebut membawa minyak menuju Israel – klaim yang dibantah pemilik dari kapal sepanjang 144 meter yang berlayar menuju Terusan Suez.
Serangan tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian operasi drone dan rudal Houthi sejak dimulainya perang antara Israel dan kelompok pejaung Palestina Hamas lebih dari dua bulan lalu.
"Angkatan Laut dari Angkatan Bersenjata Yaman melakukan operasi militer kualitatif terhadap kapal Norwegia Strinda, yang memuat minyak dan berlayar menuju Israel," kata juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, seperti dikutip dari laman AFP.
Militer Amerika Serikat (AS) awalnya melaporkan serangan terhadap kapal Norwegia, seraya mengatakan bahwa kapal perusak angkatan laut telah mendengar seruan kapal tersebut dan memberikan bantuan.
Serangan terjadi ketika kapal tanker Norwegia berlayar melewati Bab-el-Mandeb, selat antara Yaman dan Afrika timur laut yang mengarah ke Laut Merah, rute utama menuju Terusan Suez dan pelabuhan Eilat di selatan Israel.
Pemilik kapal mengatakan kapal tersebut tidak menuju Israel atau membawa minyak, namun sedang dalam perjalanan ke "Italia dari Malaysia dengan bahan baku biofuel" dan sekarang "melanjutkan ke pelabuhan yang aman."
Houthim yang menguasai sebagian besar Yaman namun tidak diakui secara internasional, adalah bagian dari apa yang disebut “"poros perlawanan" yang didukung Iran untuk melawan Israel.
Mereka mengatakan mereka membela Palestina dari serangan gencar Israel di Jalur Gaza.
Baca juga: Houthi Akan Serang Semua Kapal yang Berlayar ke Arah Israel
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News