Menlu Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani mendesak kelompok tersebut untuk memerangi terorisme dan juga membentuk pemerintahan inklusif.
"Kami menekankan pentingnya kerja sama dalam memerangi terorisme. Kami juga menekankan pentingnya bagi Taliban untuk berkoordinasi di bidang ini," kata al-Thani dalam sebuah konferensi pers usai bertemu Menlu Jerman Heiko Maas.
"Sudah merupakan peran kami untuk mendorong mereka (Taliban) agar memperluas cakupan pemerintahan dengan menggandeng semua pihak (di Afghanistan)," sambungnya, dilansir dari The Straits Times, Rabu, 1 September 2021.
Qatar dan Taliban telah menggelar diskusi dalam membicarakan situasi terkini Afghanistan. Menurut al-Thani, sejauh ini pihaknya tidak menerima "respons positif maupun negatif" dari Taliban.
Taliban menembakkan senjata api ke udara dalam merayakan kepergian pasukan AS pada Senin malam kemarin, satu menit menjelang dini hari. Perginya pasukan AS mengakhiri perang terpanjang Negeri Paman Sam yang dimulai sejak 2001.
Maas menilai dialog dengan Taliban diperlukan demi mencapai stabiitas di Afghanistan. Menurutnya, stabilitas di negara tersebut harus dipertahankan sekuat mungkin demi mencegah meningkatnya aktivitas grup-grup teroris.
Sebelumnya, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa bandara internasional di Kabul harus tetap dibuka agar orang-orang yang ingin keluar dari Afghanistan dapat tetap melakukannya di bawah kekuasaan Taliban.
Selasa kemarin, juru bicara kantor politik Taliban Mohammad Naeem mengatakan bahwa kelompoknya akan melanjutkan penerbangan domestik dan internasional di bandara Kabul.
"Bandara di Kabul siap mengakomodasi penerbangan dari negara mana pun sesuai kebutuhan," tutur Naeem.
Baca: Taliban Ingin Lanjutkan Penerbangan Domestik dan Internasional di Kabul
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News