Pasukan khusus Taliban Badri bersiaga di bandara internasional di Kabul, Afghanistan, 31 Agustus 2021. (Wakil KOHSAR / AFP)
Pasukan khusus Taliban Badri bersiaga di bandara internasional di Kabul, Afghanistan, 31 Agustus 2021. (Wakil KOHSAR / AFP)

Taliban Ingin Lanjutkan Penerbangan Domestik dan Internasional di Kabul

Willy Haryono • 31 Agustus 2021 12:44
Kabul: Kelompok Taliban yang kini menguasai Afghanistan mengaku ingin sesegera mungkin melanjutkan penerbangan domestik dan internasional dari bandara di Kabul. Pernyataan disampaikan di saat Amerika Serikat telah sepenuhnya menarik pasukan dari Afghanistan.
 
"Bandara di Kabul siap mengakomodasi penerbangan dari negara mana pun sesuai kebutuhan," kata juru bicara kantor politik Taliban, Mohammad Naeem, kepada kantor berita Sputnik, Selasa, 31 Agustus 2021.
 
Di waktu bersamaan, Taliban merayakan kepergian pasukan terakhir AS yang lepas landas dari Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul pada Senin malam. Perayaan dilakukan dengan menembakkan senjata ke udara.

Pagi ini, jubir Taliban Zabiullah Mujahid mengatakan dalam konferensi pers di bandara Kabul bahwa Afghanistan sudah "merdeka sepenuhnya" setelah kepergian pasukan AS. Ia bersama jajaran petinggi Taliban lainnya sempat berjalan di beberapa area bandara sebagai langkah simbolis 'kemerdekaan' Afghanistan.
 
Baca:  Taliban Rayakan Kepergian Pasukan AS dari Afghanistan
 
Keinginan Taliban untuk meneruskan penerbangan domestik dan internasional di bandara Kabul sejalan dekat salah satu janjinya, yakni membuka akses aman bagi siapapun yang ingin pergi dari Afghanistan setelah tanggal 31 Agustus.
 
AS sudah menarik semua pasukannya dari Afghanistan, namun beberapa warganya masih ada di Afghanistan. Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan masih ada sekitar 100 hingga 200 warga AS di Afghanistan. Ia menegaskan AS siap memulangkan mereka jika memang diminta.
 
Afghanistan kembali jatuh ke tangan Taliban usai tumbangnya Kabul pada 15 Agustus. Kepergian AS dari Afghanistan pada Senin malam mengakhiri perang terpanjang Washington sekaligus mengembalikan kekuasaan ke Taliban, yang terusir dari ibu kota di tahun 2001.
 
Sebelumnya, Taliban pernah mengutarakan keinginannya untuk menjalin hubungan baik dengan banyak negara, termasuk AS. Blinken juga mengatakan bahwa AS akan tetap berhubungan dengan Afghanistan melalui diplomasi, bukan lagi kekuatan militer.
 
Kedutaan besar AS di Kabul telah ditutup, dan segala kegiatan operasionalnya kini dilakukan dari Qatar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan