"Al-Harbi telah melakukan pelanggaran yang bertujuan untuk meraup dana publik untuk kepentingan pribadi," tulis dekrit kerajaan Saudi, dilansir dari laman Al Arabiya, Rabu, 8 September 2021.
Dekrit kerajaan juga menyebutkan bahwa al-Harby terlibat serangkaian kejahatan, termasuk pemalsuan, penyuapan, dan penyalahgunaan wewenang. Kejahatan al-Harbi ini diduga melibatkan 18 orang dari sektor publik dan privat di Arab Saudi.
Komisi Anti-Korupsi Nasional Arab Saudi, Nazaha, diperkirakan akan menyelesaikan seluruh prosedur investigasi terkait al-Harbi dan orang-orang yang diduga terlibat dengan kejahatannya.
Sebelumnya, Nazaha telah menginisiasi 20 kasus baru dalam beberapa pekan terakhir. Salah satu kasus meliputi mantan staf kementerian dalam negeri dan garda nasional.
Pada 2018, kerajaan Arab Saudi memecat 5 pejabat dan menangkap 18 orang terkait kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Baca: Saudi Pecat 5 Pejabat dan Tangkap 18 Orang
Tiga tahun sebelumnya, Raja Salman memecat ajudan seniornya karena menampar seorang fotografer. Keputusan ini banyak dipuji jurnalis Arab Saudi.
Setelah memecat Kepala Protokol Istana Mohammed al-Tobayashi, Raja Salman langsung menggantinya dengan Khalid al-Abbad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News