"Trump sudah pergi, tapi kami dan negara-negara tetangga akan tetap ada di sini. Mengandalkan pihak asing tidak akan membawa keamanan, hanya kekecewaan," tulis Zarif via Twitter pada Minggu malam, 8 November
"Kami mengulurkan tangan ke tetangga-tetangga kami untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama demi masyarakat dan negara kita," sambungnya, dikutip dari laman The National pada Senin, 9 November 2020.
Sejauh ini Iran belum secara resmi mengucapkan selamat kepada Joe Biden atas kemenangannya dalam pemilu AS.
"Kami menyerukan semua pihak untuk mengedepankan dialog sebagai satu-satunya cara dalam mengakhiri perbedaan dan ketegangan. Bersama mari kita bangun masa depan yang lebih cerah bagi kawasan kita," ungkap Zarif.
Biden pernah berkata akan bergabung kembali dengan Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), sebuah kesepakatan yang sering disebut juga dengan perjanjian nuklir Iran. JCPOA ditandatangani dalam masa kepemimpinan Barack Obama pada 2015.
AS secara sepihak menarik diri dari JCPOA pada 2018. Trump menyebut perjanjian itu sebagai "salah satu kesepakatan terburuk." Iran pun marah, dan kembali memperbanyak pasokan uraniumnya.
Baca: Iran Desak Pemerintahan Baru AS Kembali Pada Perjanjian Nuklir
"Jika Iran kembali mematuhi perjanjian nuklir, Amerika Serikat akan bergabung kembali dengan perjanjian itu sebagai titik awal negosiasi," tutur Biden dalam sebuah kolum yang dirilis CNN pada September lalu.
Belum diketahui apakah Iran akan menerima negosiasi ulang perjanjian nuklir dengan AS walau Trump sudah kalah dari Biden.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News