Kapal kargo MV Ever Given memblokir jalur Terusan Suez. Foto: AFP
Kapal kargo MV Ever Given memblokir jalur Terusan Suez. Foto: AFP

Otoritas Suez Hentikan Navigasi di Terusan Akibat Kesulitan Evakuasi Kapal

Juven Martua Sitompul • 26 Maret 2021 09:06
Kairo: Pemilik kapal kontainer raksasa yang memblokir Terusan Suez mengatakan pada Kamis bahwa kapal mereka menghadapi ‘kesulitan ekstrem’ untuk mengapung kembali. Kondisi tersebut mendorong Mesir untuk menangguhkan navigasi melalui salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia.
 
Menurut sebuah perusahaan penyelamat, diperlukan waktu berminggu-minggu untuk membebaskan kapal. Hal itu tentunya memaksa bisnis untuk mempertimbangkan mengalihkan kargo mereka ke rute yang lebih jauh di sekitar ujung Afrika dan bisa menimbulkan pukulan ke jaringan pasokan global.
 
“Untuk sementara waktu kami menangguhkan navigasi di salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia ini,” pernyataan pihak Otoritas Terusan Suez (SCA), seperti dikutip AFP, Jumat 26 Maret 2021.

Baca: Evakuasi Kapal di Terusan Suez Bisa Butuh Waktu Berminggu-minggu.
 
Dikatakan, SCA melakukan semua yang bisa agar MV Ever Given berbendera Panama  mengapung kembali. Kapal sepanjang 400 meter itu berbelok keluar jalur dan kandas dalam badai pasir pada Selasa 23 Maret.
 
Gambar satelit yang dirilis oleh Planet Labs Inc menunjukkan, kapal kontainer selebar 59 meter ini terjepit diagonal di seluruh kanal. Sekarang memblokir transit di kedua arah melalui salah satu saluran pengiriman tersibuk di dunia untuk barang, minyak, biji-bijian, dan produk lain yang menghubungkan Asia dan Eropa.
 
Lebih dari 200 kapal kontainer besar, kapal tanker yang membawa minyak dan gas, dan kapal curah yang mengangkut biji-bijian terpaksa mundur di kedua ujung kanal. Menurut data pelacakan, menciptakan salah satu kemacetan pengiriman terburuk selama bertahun-tahun.
 
Perusahaan penyewaan kapal Jepang Shoei Kisen Kaisha mengatakan pihaknya memiliki kapal raksasa itu dan menghadapi "kesulitan ekstrem" untuk mencoba mengapungkannya kembali.
 
“Bekerja sama dengan otoritas lokal dan Bernhard Schulte Shipmanagement, sebuah perusahaan manajemen kapal, kami mencoba untuk mengapung kembali (kapal), tetapi kami menghadapi kesulitan yang ekstrem," kata Shoei Kisen Kaisha dalam sebuah pernyataan di situsnya.
 
"Kami dengan tulus meminta maaf karena telah menimbulkan kekhawatiran besar bagi kapal-kapal di Terusan Suez dan mereka yang berencana melewati kanal,” ujar pihak Shoei Kisen Kaisha.
 
Baca: 150 Kapal Menumpuk untuk Antre Melintas Terusan Suez.
 
Sumber maritim mengatakan kepada AFP Kamis 25 Maret bahwa kapal keruk baru telah dikerahkan untuk mempercepat operasi sementara konvoi kapal utara tetap berlabuh di area tunggu kanal.
 
"Kami belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya," kata Ranjith Raja, peneliti perminyakan dan perkapalan Timur Tengah di perusahaan data keuangan internasional Refinitiv.
 
"Kemungkinan kemacetan akan memakan waktu beberapa hari atau minggu untuk diselesaikan karena berdampak pada konvoi lain,” pungkas Raja.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan