Coretan terlihat di papan billboard yang menampilkan wajah PM Israel Benjamin Netanyahu di kota Kfar Qassem pada 22 Maret 2021. (AHMAD GHARABLI / AFP)
Coretan terlihat di papan billboard yang menampilkan wajah PM Israel Benjamin Netanyahu di kota Kfar Qassem pada 22 Maret 2021. (AHMAD GHARABLI / AFP)

Warga Israel Ikuti Pemilu Nasional Keempat dalam Dua Tahun

Willy Haryono • 23 Maret 2021 13:23
Tel Aviv: Warga Israel beramai-ramai mengikuti pemilihan umum nasional keempat yang digelar dalam dua tahun terakhir. Jeda pemilu yang tak biasa ini merupakan hasil dari kebuntuan politik di internal Israel.
 
Baca: Pemerintah Israel runtuh, Picu Pemilu Awal Keempat dalam 2 Tahun
 
Dalam pemilu kali ini, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu harus berhadapan dengan sejumlah rival. Ia berharap masyarakat Israel dapat kembali memilih dirinya yang mengklaim telah berhasil menangani pandemi Covid-19.

PM Netanyahu merasa sudah bekerja ekstra keras agar pertokoan, bar, dan restoran di seantero Israel dapat kembali dibuka di tengah situasi pandemi. Ia juga mengklaim sebagai sosok yang paling berpengaruh dalam mendorong percepatan program vaksinasi Covid-19.
 
"Kita adalah juara dunia dalam hal penanganan virus korona," kata PM Netanyahu kepada para pendukungnya menjelang hari pemilihan, dilansir dari laman Guardian pada Selasa, 23 Maret 2021
 
Partai nasional PM Netanyahu, Likud, masih unggul dalam beberapa survei. Likud diprediksi meraih 30 hingga 32 dari total 120 kursi di parlemen Israel atau Knesset. Meski nantinya meraih banyak kursi, PM Netanyahu masih harus bernegosiasi dengan koalisi partai-partai kecil untuk membentuk mayoritas 61 kursi parlemen.
 
Rute yang dipilih Netanyahu untuk mencapai kemenangan adalah dengan membentuk "pemerintahan sayap kanan sepenuhnya," yang terdiri dari nasionalis ekstrem, penganut agama garis keras, dan partai-partai sayap kanan.
 
Lebih dari 6,3 juta warga Israel dapat menggunakan hak suara mereka dalam pemilu kali ini, yang akan ditutup pada Selasa malam pukul 22.00 waktu setempat.
 
Hasil pemilu keempat Israel dalam dua tahun terakhir ini baru akan diketahui beberapa hari kemudian.
 
Matti Tuchfeld, komentator di surat kabar Israel Hayom, mengatakan ada begitu banyak ketidakpastian dalam pemilu kali ini. Ia menyebut banyak warga Israel belum dapat menentukan akan memilih siapa, sehingga tingkat kehadiran warga juga sulit untuk diprediksi.
 
"Tidak ada yang tahu apa yang terjadi kali ini," tulis Tuchfeld. "Hasil pemilu kali ini akan sulit diprediksi. Satu hal yang pasti: kita tidak perlu terkejut jika pada akhirnya hasil pemilu ini sangat mengejutkan," lanjut dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan