Seperti dilansir France24, Rabu 23 Desember 2020, Kampanye dalam pemilihan parlemen keempat Israel dalam dua tahun sedang berlangsung dengan Netanyanu menghadapi kemarahan publik atas penanganannya terhadap pandemi virus korona. Tidak hanya itu, dia terlibat dalam pengadilan korupsi, yang pertama dijalani Perdana Menteri Israel.
Pemimpin terlama Israel juga harus bersaing dengan saingan baru dari tokoh sayap kanan, Gideon Saar. Dia adalah seorang pembelot dari Partai Likud pimpinan Netanyahu.
Netanyahu hingga saat ini membantah melakukan kesalahan kriminal. Dia bersama menteri pertahanan saat ini, Benny Gantz, membentuk pemerintah persatuan pada Mei setelah tiga pemilu yang tidak meyakinkan yang diadakan sejak April 2019.
Tetapi mereka telah terjebak dalam perselisihan tentang pengesahan anggaran nasional. Pengesahan ini juga terkait penerapaan kesepakatan di mana Gantz akan mengambil alih dari Netanyahu pada November 2021.
Ketua Parlemen mengumumkan pembubara pada Selasa malam dalam sesi yang disiarkan langsung televisi. Dia mengatakan pemilihan cepat secara otomatis dipicu oleh kegagalannya untuk menyetujui pengunduran diri.
“Parlemen dibubarkan, kami harapkan pada anggota untuk hindari nada hasutan menjelan pemilu mendatang,” ujar Levin.
Menjelang pembahasan mengenai anggaran, Gideon Saar, mantan menteri pendidikan Likud, mengejutkan sesama anggota partainya dengan mengundurkan diri dari Knesset (parlemen Israel). Dia memulai partai baru untuk menantang cengkeraman Netanyahu di sayap kanan politik Israel.
Jajak pendapat segera menunjukkan "Harapan Baru" yang masih muda dari Saar menguras sejumlah besar kursi parlemen dari Likud, yang mencerminkan semakin frustrasi dengan Netanyahu bahkan di antara para pemilih konservatif.
"Itu pertama kalinya dalam seluruh karir Netanyahu bahwa ada tantangan dari sayap kanan secara pribadi melawan Netanyahu, yang mungkin menghasilkan koalisi tanpa Likud," kata Gayil Talshir, seorang ilmuwan politik di Hebrew University.
Dinamika yang berubah ini juga bisa berarti akhir dari Partai Biru Putih pimpinan Benny Gantz. Gantz membuat kecewa banyak pemilih dan mitra politik dengan setuju untuk bergabung dengan pemerintah koalisi dengan Netanyahu, setelah tiga pemilu tidak berhasil menang secara signifikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News