Sampel kedua pasien berujung positif virus Marburg bulan ini, yang kemudian diverifikasi kebenarannya oleh sebuah laboratorium di Senegal.
Dikutip dari BBC, Senin, 18 Juli 2022, otoritas kesehatan Ghana mengatakan bahwa 98 orang kini sedang dikarantina karena dicurigai pernah melakukan kontak dengan individu terinfeksi Marburg.
Sejauh ini belum ada pengobatan efektif terhadap penyakit yang diakibatkan virus Marburg. Namun para dokter mengatakan bahwa meminum banyak air dan mengobati gejala-gejala yang dirasakan pasien dapat meningkatkan peluang bertahan hidup.
Virus Marburg ditularkan dari kelelawar buah dan menyebar di antar manusia melalui transmisi cairan tubuh. Virus Marburg memicu penyakit fatal dengan gejala seperti sakit kepala, demam, nyeri otot, muntah darah dan pendarahan.
Sejumlah pejabat Ghana menyerukan warga untuk menjauhi area goa dan memasak semua produk daging hingga matang sebelum dikonsumsi.
Di benua Afrika, menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejumlah wabah dan kasus sporadis Marburg pernah dilaporkan di Angola, Republik Demokratik Kongo, Kenya, Afrika Selatan, dan Uganda.
Wabah perdana Marburg tercatat terjadi di Jerman pada 1967, dengan angka kematian mencapai tujuh orang.
Pada 2005, virus Marburg menewaskan lebih dari 200 orang. WHO menyebut peristiwa tersebut sebagai wabah terburuk Marburg sejauh ini.
Baca: Mirip Ebola, Inilah Fakta-fakta Mengenai Virus Marburg
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id