Libya tunda pemilihan presiden hingga januari 2022./AFP
Libya tunda pemilihan presiden hingga januari 2022./AFP

Komisi Pemilihan Libya Tunda Pemilu Presiden Pertama Hingga Januari 2022

Marcheilla Ariesta • 23 Desember 2021 08:22
Tripoli: Komisi pemilihan Libya menyerukan penundaan pemilihan presiden pertama di negara itu. Sebelumnya, pemilihan direncanakan pada Jumat besok, namun ditunda selama sebulan.
 
Komisi itu mengusulkan tanggal baru 24 Januari setelah 'berhubungan' dengan parlemen. Sebuah komite parlemen sebelumnya mengatakan, tidak mungkin mengadakan pemilihan pada Jumat mendatang.
 
Jelang pemilihan, perselisihan mengenai kelayakan kandidat menjadi isu panas di negara itu. Meningkatnya kekhawatiran keamanan juga menjadi pertimbangan bagi komisi pemilihan.

Libya berada dalam kekacauan sejak penguasa lama Muammar khadafi digulingkan dan dibunuh pada 2011. PBB dan negara-negara Barat berharap bahwa pemilihan itu akan meningkatkan upaya untuk mencapai perdamaian dan demokrasi di Libya.
 
Negara ini sangat strategis karena merupakan produsen minyak utama dan titik transit bagi para migran ke Eropa.
 
Duta Besar Amerika Serikat (AS), Richard Norland mengatakan, berbagi kekecewaan dengan warga Libya yang ingin memilih.
 
"Para pemimpin Libya harus cepat mengatasi semua hambatan hukum dan politik untuk mengadakan pemilihan, termasuk menyelesaikan daftar calon presiden," ucap Norland, dilansir dari AFP, Kamis, 23 Desember 2021.
 
Komisi pemilihan telah menolak pencalonan putra Kolonel Gaddafi, Saif al-Islam, tetapi pengacaranya mengatakan pengadilan telah membatalkan keputusannya. Tidak ada kejelasan apakah orang kuat militer Jenderal Khalifa Haftar dapat mencalonkan diri sebagai presiden.
 
Baca juga: Komisi Pemilu Libya Tolak Pencalonan Anak Muammar Khadafi sebagai Capres
 
Jaksa militer mengatakan komisi pemilihan harus berhenti memproses permohonannya sampai dia diinterogasi atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia.
 
Sementara itu, bulan lalu, sebuah pengadilan di Misrata di Libya barat menjatuhkan hukuman mati secara in absentia karena mengebom sebuah perguruan tinggi militer pada 2019. Ada kekhawatiran tentang keamanan di ibukota, Tripoli, di mana kelompok-kelompok bersenjata mengambil posisi di pinggiran kota di sekitar kota.
 
Sedangkan pada Senin kemarin, empat ladang minyak di selatan ditutup.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan