Para sandera dibunuh pasukan Israel di wilayah Shijaiyah Kota Gaza, tempat militer pimpinan Netanyahu terlibat pertempuran sengit dengan Hamas dalam beberapa hari terakhir.
Salah satu sandera dikabarkan sempat mengibarkan bendera putih darurat, dan seorang lainnya meminta bantuan dalam bahasa Ibrani ketika mereka ditembak mati tentara Israel di Gaza yang "mengira mereka adalah militan," kata seorang pejabat militer.
Baca juga: 3 Sandera yang Dibunuh Israel Sempat Kibarkan Bendera Putih
Pembunuhan tersebut “menghancurkan hati saya, menghancurkan hati seluruh bangsa," kata Netanyahu, seraya menambahkan bahwa insiden tersebut tidak akan mengubah kampanye militer Israel yang telah merenggut ribuan nyawa.
"Kami tetap berkomitmen untuk melanjutkannya hingga akhir, hingga kami menghancurkan Hamas, hingga kami mengembalikan semua sandera kami," sambungnya, seperti dikutip dari laman Independent.co.uk, Minggu, 17 Desember 2023.
Netanyahu menyebut kematian yang tidak disengaja itu sebagai "tragedi tak tertahankan" dan berjanji untuk melanjutkan "upaya keras untuk memulangkan semua sandera dengan selamat."
Netanyahu mengulangi pandangannya pada hari Sabtu bahwa Israel harus mengambil kendali atas masalah keamanan di Gaza yang telah didemiliterisasi, dan bahwa keberadaan negara Palestina akan menimbulkan ancaman bagi Israel. "Saya bangga telah mencegah berdirinya negara Palestina," ucap Netanyahu.
PM Israel dan para pemimpin militer telah berjanji melanjutkan perang dengan Hamas sampai "kemenangan penuh," yang menurut Netanyahu akan memakan waktu. Ia menambahkan bahwa Hamas sedang mengupayakan penarikan pasukan Israel dari Gaza dan mengakhiri pertempuran.
"Saat kita menyerah pada hal itu, Hamas menang. Dan kami berkewajiban untuk melenyapkan (Hamas) dan mendapatkan kembali semua sandera," ujar Netanyahu dalam konferensi pers bersama di markas besar kementerian pertahanan di Tel Aviv.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News