Sejumlah pejabat Haiti mengatakan, para misionaris AS telah diculik oleh 400 Mawozo, grup yang juga bertanggung jawab atas penculikan seorang tokoh agama Katolik pada April lalu.
Haiti merupakan salah satu negara dengan tingkat penculikan tertinggi di dunia.
Baca: Miris! 17 Misionaris AS Beserta Keluarga Diculik di Haiti
Tahun ini, di tiga kuartal pertama 2021, Haiti mencatat lebih dari 600 penculikan. Dalam periode sama tahun lalu, angka penculikan di Haiti menyentuh angka 231.
Selama bertahun-tahun, Haiti dilanda krisis politik dan ekonomi yang melumpuhkan kegiatan masyarakat. Pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise pada Juli lalu membuat situasi keamanan di negara tersebut kian memprihatinkan.
Lonjakan penculikan terjadi usai kematian Moise, yang memicu perselisihan antar faksi demi meraih kekuasaan politik.
Geraja Katolik Haiti pernah mendeskripsikan situasi saat ini sebagai yang sangat kacau, di saat geng-geng kriminal menculik warga begitu saja dari jalanan. Penculikan dapat menimpa siapapun, baik warga lokal maupun asing.
Menurut Gedeon Jean, direktur organisasi Center for Analysis and Research in Human Rights di Port-au-Prince, sebagian besar penculikan di Haiti dilakukan oleh geng 400 Mawozo.
Inspektur Polisi Haiti, Frantz Champgne, juga menduga 400 Mawozo sebagai dalang di balik penculikan 17 misionaris asing -- 16 warga AS dan satu Kanada. Kantor berita AFP melaporkan bahwa sejumlah warga lokal juga telah diculik di hari yang sama.
"Gaya penculikan (17 misionaris) identik dengan yang sering dilakukan 400 Mawozo," tutur Jean, merujuk pada modus operandi menculik sekelompok orang dari bus.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS mengatakan kepada BBC bahwa Washington terus berkoordinasi dengan otoritas Haiti terkait penculikan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News