"Para prajurit dari 3rd Giants Brigades terkena tiga misil balistik saat sedang berkumpul untuk latihan rutin di Pangkalan Udara Anad," ucap pejabat tersebut, dilansir dari situs Xinhua, Senin, 30 Agustus 2021.
"Dua drone yang membawa bahan peledak juga menyerang sekelompok prajurit lain yang sedang sarapan di pangkalan udara tersebut," sambung dia.
Selain menewaskan 40 prajurit, serangan mendadak di pagi hari itu melukai hampir 70 orang. Menurut keterangan seorang pejabat lainnya di Lahij, Houthi menggunakan agen-agen intelijen mereka dalam meluncurkan serangan dengan mengeksploitasi minimnya pertahanan udara di Al Anad, instalasi militer yang digunakan koalisi pimpinan Arab Saudi.
Baca: Markas Koalisi Arab Saudi di Yaman Diserang, 30 Orang Tewas
Seorang staf dari Departemen Kesehatan Lahij mengatakan bahwa pusat medis dan sejumlah rumah sakit kewalahan menangani gelombang korban luka usai terjadinya serangan misil dan drone.
"Banyak rumah sakit kesulitan menangani korban tewas karena minimnya peralatan medis," ujar staf tersebut.
Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi mengenai serangan tersebut. Belum ada grup atau individu yang secara resmi mengklaim bertanggung jawab.
Serangan terjadi saat Amerika Serikat memindahkan sebagian pasukannya dari Afghanistan ke Yaman selatan.
Kantor berita Yemen Press Agency melaporkan bahwa sejumlah personel militer AS yang meninggalkan Afghanistan telah tiba di bandara Aden. Dari sana, mereka bergerak menuju Lahij.
Juli lalu, AS telah memindahkan puluhan kendaraan militer, drone, dan sistem Patriot ke Pangkalan Udara Al Anad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News