Di hari yang sama, Houthi juga mengumumkan penghentian operasi darat di Yaman, termasuk di wilayah Marib.
"Ini merupakan undangan tulus serta langkah praktis dalam membangun kembali kepercayaan, membawa semua kubu dari arena dialog ke arena aksi nyata," kata kepala kantor politik Houthi, Mahdi al-Mashat, dikutip dari laman voanews.
Inisiatif sepihak ini dilakukan saat Houthi dan koalisi Arab Saudi memasuki pertempuran tahun kedelapan. Dalam beberapa bulan terakhir, pertempuran antar kedua kubu semakin meningkat.
Konflik Yaman telah menewaskan puluhan ribu orang -- sebagian besarnya warga sipil -- dan membuat jutaan lainnya terancam kelaparan serta tertular penyakit berbahaya.
Koalisi Arab Saudi telah menggempur pelabuhan Hodeida dan Salif yang dikuasai Houthi pada Sabtu kemarin. Serangan dilakukan satu hari usai Houthi melancarkan serangan ke Arab Saudi, termasuk ke sebuah fasilitas minyak di Jeddah.
Setelah terjadinya serangan di Jeddah, harga minyak mentah sempat naik lebih dari 1 persen menjadi di atas USD120 per barel.
Baca: Koalisi Saudi Luncurkan Operasi Baru untuk Lindungi Fasilitas Minyak dari Houthi
Mashat mengatakan Houthi akan memperpanjang penghentian serangan jika koalisi Arab Saudi membuka kembali pelabuhan dan menghentikan gempuran udara. Houthi juga akan memperluas penghentian operasi darat mereka jika koalisi menarik pasukan asing dari Yaman dan berhenti mendukung milisi lokal.
Kecil kemungkinan koalisi Arab Saudi akan menyetujui syarat Houthi, karena Riyadh tengah berusaha mencapai gencatan senjata inklusif yang berbarengan dengan pembukaan kembali sejumlah pelabuhan dan bandara di Sanaa, ibu kota Yaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News