Ketiganya terlihat berusaha memanjat sebuah dinding dalam upaya pelarian. Sipir penjara melepaskan tembakan ke arah ketiganya karena mereka "mengabaikan peringatan" petugas.
Dikutip dari The National, Minggu, 28 November 2021, satu narapidana ISIS terkonfirmasi tewas, sementara dua lainnya menyerahkan diri. Otoritas penjara di kota Taji tidak mengungkap identitas ketiga pria.
Sebuah komisi investigasi telah dibentuk untuk menginterogasi kedua narapidana, termasuk seputar rencana pelarian mereka.
ISIS menguasai banyak wilayah di Irak dan Suriah pada 2014 saat berusaha menegakkan kekhilafahan versi mereka sendiri. Melarikan diri dari penjara merupakan salah satu strategi ISIS saat itu, untuk mengisi kekosongan jumlah personel yang tewas dalam operasi pimpinan Amerika Serikat.
Sekitar 100 narapidana telah berhasil diambil ISIS dari sebuah penjara di Tikrit pada 2021. Satu tahun setelahnya, pelarian dari penjara di Taji dan Abu Ghraib berujung pada kaburnya 500 narapidana.
Sebagian besar dari mereka yang kabur di tahun 2012 dan 2013 sudah tewas atau ditangkap kembali. Irak merelokasi mereka yang sudah ditangkap kembali ke beberapa kompleks penjara berisiko tinggi di wilayah selatan.
Irak secara resmi mendeklarasikan kemenangan atas ISIS di tahun 2017. Dua tahun kemudian, ISIS juga dinyatakan telah kalah di Suriah.
Namun sel-sel ISIS masih tersisa di kedua negara tersebut, dan secara berkala melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan maupun warga sipil.
Baca: Pasukan Irak Tangkap Wakil Pemimpin ISIS
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News