Dalam pertemuan kabinet akhir pekan lalu, Netanyahu mengatakan bahwa perintah seperti itu dapat "merusak aturan hukum di Yudea dan Samaria (nama alkitabiah Tepi Barat)."
"Perintah untuk membangun pos terdepan membahayakan kepentingan vital Israel dan mereka harus segera dihentikan," tegas Netanyahu, dikutip dari Anadolu Agency, Senin, 26 Juni 2023.
Jumat lalu, Ben-Gvir meminta para pemukim Israel untuk "lari ke puncak bukit."
"Perlu ada penyelesaian penuh di sini. Tidak hanya di sini, tetapi di semua puncak bukit di sekitar kita," kata Ben-Gvir saat mengunjungi pos terdepan bukit ilegal Eviatar di Tepi Barat.
Dilansir dari surat kabar Yedioth Ahronoth, pemukim Israel dilaporkan telah mendirikan setidaknya tujuh pos terdepan di Tepi Barat dalam waktu 24 jam. Pendirian itu dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah pendudukan yang disusul serangkaian serangan.
Menurut laporan kementerian kesehatan, hampir 180 orang Palestina dibunuh oleh pasukan Israel sejak awal tahun ini. Adapun sekitar 25 orang Israel juga tewas dalam serangan terpisah selama periode yang sama.
Diperkirakan sekitar 700.000 pemukim Israel tinggal di 164 permukiman dan 116 pos terdepan di Tepi Barat yang diduduki. Di bawah hukum internasional, semua pemukiman masyarakat Yahudi di wilayah pendudukan dianggap ilegal. (Arfinna Erliencani)
Baca juga: Sekjen PBB Desak Israel Hentikan 'Permukiman Ilegal' di Palestina
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News