Komentar Guterres muncul setelah lima warga Palestina tewas -- termasuk seorang anak laki-laki berusia 15 tahun -- dan lebih dari 90 lainnya terluka dalam bentrokan paling sengit dalam beberapa tahun terakhir di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat sejak Senin lalu.
Pertama dalam hampir 20 tahun terakhir, Israel mengirim helikopter tempur dan menembakkan roket ke beberapa sasaran di kamp Jenin. Sementara pejuang Palestina bertempur selama berjam-jam dengan senjata ringan dan alat peledak yang melumpuhkan beberapa kendaraan militer Israel, menjebak beberapa prajurit di dalamnya.
Delapan tentara Israel terluka dalam bentrokan yang berlangsung selama hampir 10 jam, menurut sejumlah saksi mata.
"Sekretaris Jenderal menegaskan kembali bahwa permukiman (ilegal) merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional," kata Farhan Haq, wakil juru bicara Sekjen PBB, dalam sebuah pernyataan pada Senin.
"Perluasan permukiman ilegal ini merupakan pendorong ketegangan dan kekerasan yang signifikan serta memperdalam kebutuhan kemanusiaan," sambungnya, dikutip dari laman Fars News Agency, Selasa, 20 Juni 2023.
"Ini semakin memperkuat pendudukan Israel atas wilayah Palestina, merambah tanah Palestina dan sumber daya alam, menghambat pergerakan bebas penduduk Palestina, dan merongrong hak sah rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri dan kedaulatan," ungkap Haq, mengulang pernyataan Guterres.
Haq mengatakan bahwa Guterres "sangat terganggu" oleh keputusan Israel untuk mengubah prosedur perencanaan yang akan mempercepat rencana pembangunan permukiman baru di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, serta kemajuan lebih dari 4.000 unit perumahan lainnya.
Hari Minggu lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyetujui rencana untuk ribuan unit rumah baru di Tepi Barat, memberikan Menteri Keuangan sayap kanan Bezalel Smotrich untuk mempercepat pembangunan permukiman, yang berstatus ilegal menurut hukum internasional.
Rencana persetujuan 4.560 unit rumah di berbagai wilayah Tepi Barat telah dimasukkan dalam agenda Dewan Perencanaan Tertinggi Israel, yang para anggotanya akan bertemu pekan depan.
Ekspansi permukiman Israel membuat Netanyahu berbenturan dengan sekutu terdekatnya, Amerika Serikat, yang mengatakan "sangat terganggu" oleh rencana perluasan permukiman.
Kelompok-kelompok Palestina juga menyatakan keprihatinan mendalam bahwa seluruh Tepi Barat akan segera berada di bawah kendali Israel. Menyetujui aktivitas pemukiman adalah “eskalasi berbahaya untuk menyelesaikan aneksasi Tepi Barat," kata Kementerian Luar Negeri Palestina.
Baca juga: Korban Keenam Palestina Tewas dalam Serangan Militer Israel di Jenin
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News