Mengutip "pemerintahan yang tidak bertanggung jawab dan tak terduga yang telah menyebabkan penurunan berkelanjutan dalam stabilitas sosial dan berpotensi membawa negara ini ke dalam kekacauan, kami memutuskan untuk mempertahankan perdamaian dengan mengakhiri rezim yang ada," ungkap seorang prajurit Gabon di saluran televisi Gabon 24.
Mereka yang muncul di televisi ini menyampaikan pernyataan atas nama "Komite Transisi dan Pemulihan Institusi."
Dalam pengumuman yang sama, kedua belas prajurit Gabon juga mengumumkan penutupan perbatasan negara hingga waktu yang tidak ditentukan.
"Perbatasan akan tetap ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut," kata salah satu prajurit tersebut.
Peristiwa yang terjadi di Gabon ini menyerupai kudeta yang terjadi di beberapa negara Afrika, termasuk Niger yang terjadi bulan lalu.
Baca juga: Kudeta di Afrika: Apakah Demokrasi Tidak Cocok di Benua Hitam?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News