"Semalam tentara menghancurkan kediaman (Montasser) Shalabi di desa Turmus Ayya, timur laut Ramallah," kata juru bicara militer Israel, dilansir dari AFP, Kamis, 8 Juli 2021.
Shalabi (44) ditangkap pasukan Israel pada Mei lalu setelah ia diduga menembaki penumpang yang menunggu di halte bus di persimpangan Tapuah. Serangan itu menewaskan Yehuda Guetta (19) dan melukai dua temannya.
Sanaa Shalabi (40) menuturkan, pasukan Israel tiba pukul 01.00 dan menempatkan bahan peledak di sekitar rumahnya. Ia mengatakan, pembongkaran berlangsung hingga malam.
"Ini adalah hidup kami. Apa yang terjadi pada kita adalah hal yang biasa dan kami sudah siap untuk itu," seru Sanaa. Ia menyebut suamianya sebagai pahlawan.
Montasser Shalabi tidak tinggal di rumah yang dihancurkan tersebut. Namun, Sanaa tinggal di rumah itu bersama tiga dari tujuh anak mereka yang semuanya berkewarganegaraan ganda - AS-Palestina.
Baca juga: Palestina Minta Internasional Intervensi Israel Hancurkan Rumah Warga
Amerika Serikat sendiri menyatakan penentangan terhadap penghancuran rumah sebagai hukuman. Juru bicara Kedutaan AS di Israel mengatakan mengikuti laporan pembongkaran tersebut.
"Rumah seluruh keluarga tidak boleh dihancurkan karena tindakan satu individu," ucap jubir tersebut.
Sementara itu, pasukan Israel mengatakan, selama pembongkaran rumah Shalabi, sekitar 200 orang melemparkan baru dan meluncurkan kembang api ke arah mereka. Aksi ini ditanggapi dengan 'cara pembubaran kerusuhan'.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News