“Kami meminta masyarakat internasional untuk membantu menghentikan penghancuran rumah dan pengusiran paksa penduduk Palestina,” ujar Menteri Urusan Sipil dan anggota Komite Sentral Fatah Hussein al-Sheikh.
Baca: Israel Mulai Bongkar Bangunan Milik Warga Palestina di Sheikh Jarrah.
Polisi Israel menggerebek lingkungan Silwan di Yerusalem Timur dan merobohkan sebuah toko di daerah al-Bustan, salah satu dari 17 bangunan, terutama rumah.
Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan 13 terluka di antara warga Palestina, termasuk enam dari peluru berlapis karet dan lima dari tabung gas. Sementara 100 rumah mungkin dihancurkan di lingkungan Silwan.
Penasihat Presiden Mahmoud Abbas untuk urusan agama Mahmoud al-Habbash menggambarkan pembongkaran rumah dan properti sebagai eksodus baru dan pembersihan etnis yang terjadi di depan mata.
“Perkembangan saat ini di Silwan sebagai perpanjangan dari pembersihan etnis terhadap warga Yerusalem. Pembersihan yang telah dilakukan oleh pemerintah Israel sebelumnya,” pernyataan Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat (MOFAE) Palestina, seperti dikutip Asharq Al-Ashwat, Kamis 1 Juli 2021.
“Pemerintah pendudukan memanfaatkan dukungan masyarakat internasional dan AS, untuk menjalankan agenda kolonialnya,” tegas mereka.
Sementara Hamas mengatakan bahwa apa yang terjadi di Silwan melewati garis merah.
Juru bicara Hamas di Yerusalem Muhammad Hamada menegaskan bahwa pihaknya menyadari tindakan pendudukan di Yerusalem. Dia lebih lanjut menekankan bahwa perlawanan terbuka untuk semua opsi untuk menanggapi pendudukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
