Walkie Talkie ICOM IC-V82. (Hizbullah)
Walkie Talkie ICOM IC-V82. (Hizbullah)

ICOM Sebut Tidak Produksi Walkie Talkie yang Meledak di Lebanon Selama 10 Tahun

Riza Aslam Khaeron • 19 September 2024 17:13
Tokyo: Firma teknologi ICOM Inc berbasis di Jepang menyatakan bahwa mereka sedang menginvestigasi fakta-fakta terkait walkie talkie buatan mereka yang meledak di Lebanon, menewaskan 20 orang dan melukai 450 orang lainnya pada Rabu, 18 September 2024.
 
ICOM mengumumkan bahwa mereka akan memberikan informasi terbaru terkait kasus ini melalui laman resmi mereka. Selain itu, mereka juga menyebutkan bahwa walkie talkie model IC-V82, yang digunakan dalam insiden mematikan di Lebanon, sudah tidak diproduksi selama 10 tahun.
 
"Radio IC-V82 diproduksi dan diekspor ke Timur Tengah dari tahun 2004 hingga Oktober 2014. Radio tersebut tidak lagi diproduksi selama 10 tahun dan tidak lagi dikirim dari perusahaan kami," demikian pernyataan ICOM, dikutip dari South China Morning Post pada Kamis, 19 September 2024.

ICOM juga mengungkapkan bahwa baterai yang digunakan dalam walkie talkie tersebut sudah tidak lagi diproduksi. Selain itu, segel hologram yang digunakan untuk membedakan barang asli dan palsu buatan mereka juga tidak ditemukan pada produk tersebut. Saat ini, tidak mungkin untuk memastikan apakah produk tersebut benar-benar dikirim dari ICOM.
 
ICOM menambahkan bahwa penjualan produk mereka ke pasar internasional hanya dapat dilakukan melalui distributor resmi yang disetujui sesuai dengan undang-undang ekspor Jepang.
 
"Semua radio kami diproduksi di anak perusahaan kami, Wakayama Icom Inc., di Prefektur Wakayama, di bawah sistem manajemen yang ketat. Tidak ada komponen selain yang ditentukan oleh perusahaan kami yang digunakan dalam produk tersebut. Selain itu, semua radio kami diproduksi di pabrik yang sama, dan kami tidak memproduksinya di luar negeri," tulis ICOM.
 
Menurut pihak berwenang Lebanon, alat-alat komunikasi yang meledak dalam insiden 18-19 September 2024 diperoleh lima bulan sebelumnya.
 
Masih belum jelas bagaimana dugaan bahan peledak tersebut dipasang dalam alat komunikasi itu. Dengan pernyataan dari ICOM dan BAC Consulting, yang diduga memproduksi pager yang melukai ribuan orang pada hari Selasa dan belum memberikan keterangan, investigasi mengenai asal-usul insiden ini masih akan memakan waktu lama.
 
Baca Juga:
Setelah Pager, 100 Walkie Talkie dan Panel Surya Meledak di Lebanon

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan