Liga Arab mengatakan sementara Israel membatasi hak beribadah umat Islam di Kota Tua Yerusalem, orang-orang Yahudi ultra-nasionalis di bawah perlindungan polisi diizinkan memasuki kompleks masjid Al-Aqsa.
Berada di atas dataran tinggi Kota Tua yang bertembok, situs ini dikenal oleh umat Islam sebagai Haram al Sharif (Suaka Suci) dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, situs paling suci dalam Yudaisme, di mana mereka percaya dua kuil kuno berada.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Tuntutan kami jelas bahwa Al-Aqsa dan Haram al Sharif di semua wilayahnya adalah satu-satunya tempat ibadah bagi umat Islam," seru Menteri Luar Negeri Yordania Ayman al Safadi, dilansir dari Malay Mail, Jumat, 22 April 2022.
Sementara itu, Ketua Liga Arab Ahmed Aboul Gheit mengatakan, Israel melanggar kebijakan berabad-abad yang menyatakan non-Muslim boleh mengunjungi kompleks Al-Aqsa, situs paling suci ketiga Islam setelah Mekah dan Madinah, tetapi tidak berdoa di sana.
Baca juga: Palestina Minta Indonesia Ambil Langkah Strategis Hentikan Kejahatan Israel
Para pemimpin Israel mengatakan mereka memastikan kebebasan beribadah untuk semua agama di Yerusalem.
Area Masjid Al-Aqsa adalah situs paling sensitif dalam konflik yang telah berlangsung beberapa generasi. Ketegangan tahun ini telah meningkat sebagian oleh Ramadhan yang bertepatan dengan perayaan Paskah Yahudi.
"Pelanggaran-pelanggaran ini merupakan penghinaan terang-terangan dan provokasi perasaan Muslim di mana-mana dan mereka berisiko mengalami siklus kekerasan yang mengancam keamanan dan stabilitas di kawasan dan dunia," kata Liga Arab dalam pernyataan bersama mereka.
Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kota dan pusat kepercayaan Yahudi. Ini mencaplok Yerusalem Timur, yang mencakup Kota Tua, setelah konflik 1967, dalam sebuah langkah yang belum mendapat pengakuan internasional.
Meningkatnya kekerasan di Israel dan wilayah Palestina yang diduduki dalam beberapa pekan terakhir telah menimbulkan kekhawatiran akan kembali ke konflik yang lebih luas.
Sejak Maret, pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 29 warga Palestina dalam serangan Tepi Barat, dan serangkaian serangan jalanan Arab yang mematikan telah menewaskan 14 orang di Israel.
Safadi, yang berbicara dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken minggu ini, bertemu dengan pejabat senior Kementerian Luar Negeri AS yang mengunjungi kawasan itu kemarin untuk membahas pengurangan ketegangan.
Ia mengatakan, menerima jaminan Israel akan menghentikan jamaah Yahudi masuk ke Al-Aqsa dalam 10 hari terakhir Ramadhan yang dimulai besok, sebuah langkah yang secara luas diharapkan membantu meredakan ketegangan.