Jakarta: Kedutaan Besar Palestina di Indonesia meminta Pemerintah RI untuk mengintervensi dan mengaktifkan mekanisme hukum internasional. Hal ini diharapkan dapat menahan okupasi Israel yang berkelanjutan melawan warga sipil Palestina.
"Kami memohon kepada pemerintah Indonesia dan seluruh pendukung kebebasan Palestina di negara ini untuk mengintervensi dan mengaktifkan mekanisme hukum internasional dan hukum kemanusiaan internasional," kata Kedutaan Palestina di Indonesia dalam pernyataannya, Kamis, 21 April 2022.
"Komunitas internasional harus mengambil langkah penting untuk membantu menghentikan pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang Israel," lanjut mereka.
Menurut mereka, Israel wajib bertanggung jawab penuh atas provokasinya. Pasalnya, provokasi Israel ini sampai mengganggu kestabilan kawasan tersebut.
"Provokasi Israel ini jelas melanggar resolusi internasional. Kami menganggap Israel bertanggung jawab penuh atas kemungkinan adanya konsekuensi lebih lanjut dari bentrokan dan ketidakstabilan kawasan," tulis pernyataan tersebut.
Palestina juga menyebutkan, Israel berusaha mengubah status quo Yerusalem Timur dan Masjid Al-Aqsa. Mereka mengatakan, Israel juga sangat brutal menyerang warga Palestina di Masjid Al-Aqsa saat bulan Ramadan.
Karenanya, mereka meminta agar Indonesia mengambil langkah tegas untuk membantu menghentikan kejahatan yang dilakukan Israel.
Serangan Israel dilakukan dua hari menjelang perayaan Hari Tahanan Palestina. Peringatan setiap 17 April itu untuk menghormati loyalitas para tahanan yang melawan okupasi Israel.
Hari Tahanan juga dirayakan untuk mengingatkan komunitas internasional mengenai hambatan Palestina mencapai kebebasan.
"Kami memohon kepada pemerintah Indonesia dan seluruh pendukung kebebasan Palestina di negara ini untuk mengintervensi dan mengaktifkan mekanisme hukum internasional dan hukum kemanusiaan internasional," kata Kedutaan Palestina di Indonesia dalam pernyataannya, Kamis, 21 April 2022.
"Komunitas internasional harus mengambil langkah penting untuk membantu menghentikan pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang Israel," lanjut mereka.
Menurut mereka, Israel wajib bertanggung jawab penuh atas provokasinya. Pasalnya, provokasi Israel ini sampai mengganggu kestabilan kawasan tersebut.
"Provokasi Israel ini jelas melanggar resolusi internasional. Kami menganggap Israel bertanggung jawab penuh atas kemungkinan adanya konsekuensi lebih lanjut dari bentrokan dan ketidakstabilan kawasan," tulis pernyataan tersebut.
Palestina juga menyebutkan, Israel berusaha mengubah status quo Yerusalem Timur dan Masjid Al-Aqsa. Mereka mengatakan, Israel juga sangat brutal menyerang warga Palestina di Masjid Al-Aqsa saat bulan Ramadan.
Karenanya, mereka meminta agar Indonesia mengambil langkah tegas untuk membantu menghentikan kejahatan yang dilakukan Israel.
Serangan Israel dilakukan dua hari menjelang perayaan Hari Tahanan Palestina. Peringatan setiap 17 April itu untuk menghormati loyalitas para tahanan yang melawan okupasi Israel.
Hari Tahanan juga dirayakan untuk mengingatkan komunitas internasional mengenai hambatan Palestina mencapai kebebasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
