Khartoum: Militer Sudan membebaskan kepala biro Al Jazeera di Khartoum, dua hari setelah ia ditangkap dalam sebuah penggerebekan pada tengah malam. Dilansir dari Al Jazeera, Al-Musallami Al-Kabbashi telah resmi dibebaskan pada Selasa, 16 November 2021.
Sejak awal penggerebekan hingga saat ini, militer Sudan tidak menjelaskan alasan di balik penahanan Kabbashi.
Kabbashi, seorang jurnalis, adalah satu dari ratusan orang yang ditahan di tengah gelombang aksi protes militer Sudan. Para demonstran terus beraksi di Khartoum dan beberapa kota lainnya dalam menentang kudeta Sudan yang terjadi bulan lalu.
Al Jazeera telah mengecam keras penahanan kepala biro mereka, dengan menyebut langkah militer Sudan sebagai perbuatan "tercela." Al Jazeera mendesak agar semua jurnalis mereka di Sudan dapat bekerja tanpa gangguan apapun.
Penahanan Kabbashi bukan pertama kalinya otoritas Sudan bertindak sewenang-wenang terhadap Al Jazeera. Pada 2019, pasukan keamanan Sudan menutup kantor Al Jazeera di Khartoum. Tidak hanya itu, Sudah juga mencabut izin operasional sejumlah koresponden Al Jazeera.
Kabbashi ditangkap pada akhir pekan kemarin usai pasukan keamanan Sudan menembakkan peluru tajam dan gas air mata ke arah demonstran anti-kudeta. Setidaknya delapan orang tewas dalam kejadian itu.
Tambahan delapan korban tewas menjadikan total kematian di tengah demonstrasi menentang kudeta Sudan mencapai 23 orang. Meski banyak korban berjatuhan, masyarakat Sudan tetap berkukuh turun ke jalan dan menentang militer.
Salah satu yang dikecam pedemo adalah pembentukan majelis transisi yang dikepalai militer. Dalam majelis itu, tidak ada perwakilan dari kelompok sipil, termasuk aliansi Pasukan Kebebasan dan Perubahan. (Nadia Ayu Soraya)
Baca: Bentuk Dewan Transisi Baru, Jenderal Sudan Tak Libatkan Unsur Sipil
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id