Ilustrasi siswi Nigeria/AFP.
Ilustrasi siswi Nigeria/AFP.

Kelompok Bersenjata Nigeria Culik 73 Siswa Sekolah Menengah

M Sholahadhin Azhar • 02 September 2021 07:10
Zamfara: Kelompok bersenjata Nigeria pada Rabu, 1 September 2021, menculik 73 siswa setelah menyerbu sebuah sekolah menengah di barat laut negara itu. Penculikan ini menambah kasus dalam serangkaian penculikan massal terbaru yang menargetkan siswa.
 
Penculikan untuk tebusan oleh geng bersenjata yang dikenal secara lokal sebagai ‘bandit’ telah menjadi tren suram di barat laut dan tengah Nigeria. Sekitar 1.000 siswa diculik tahun ini, kebanyakan dari mereka kemudian dibebaskan.
 
Sekelompok besar pria bersenjata menyerbu sekolah menengah di Kaya di wilayah Maradun di Negara Bagian Zamfara Rabu malam, menculik 73 siswa, kata polisi negara bagian dalam sebuah pernyataan.

"Penculikan itu menyusul invasi sekolah oleh sejumlah besar bandit bersenjata," kata Juru Bicara polisi Mohammed Shehu, seperti dikutip AFP, Kamis 2 September 2021.
 
Dia mengatakan tim penyelamat polisi bekerja sama dengan militer untuk membebaskan para siswa.
 
“Pejabat Negara Bagian Zamfara memberlakukan beberapa pembatasan perjalanan malam hari, dan sekolah dasar dan menengah ditutup sementara,” ujar komisaris informasi negara bagian Ibrahim Dosara.
 
Baca: Penculik Bersenjata Bebaskan Sejumlah Murid Sekolah Niger
 
Negara bagian barat laut dan tengah selama bertahun-tahun telah diganggu oleh serangan balas dendam dan penggerebekan komunitas antara penggembala nomaden dan petani lokal yang bentrok memperebutkan air dan tanah.
 
Namun kekerasan telah meningkat tajam dengan munculnya geng kriminal besar yang mencuri ternak, menyerbu dan menjarah desa dan menculik untuk mendapatkan uang tebusan.
 
Presiden Muhammadu Buhari, seorang mantan tentara yang pertama kali terpilih pada 2015, berada di bawah tekanan atas ketidakamanan ini. Dia memerintahkan angkatan bersenjata melancarkan serangan militer dan serangan udara di kamp-kamp bandit, namun kelompok bersenjata itu terus melakukan serangan dan penculikan.
 
Sebanyak empat negara bagian di barat laut, termasuk Zamfara, telah memberlakukan pembatasan untuk mengadang kegiatan bandit. Langkah itu termasuk membatasi lalu lintas sepeda motor, membatasi beberapa penjualan bahan bakar dan juga menangguhkan pasar ternak dan transportasi.
 
 

Geng bersenjata sering tiba dengan sepeda motor selama serangan penculikan mereka. Mereka beroperasi dari kamp-kamp yang tersembunyi di hutan di barat laut Nigeria, sering menyerang dan menculik di satu negara bagian dan menyeberang kembali dengan korban mereka ke negara bagian lain.
 
Tahun ini bandit telah mengalihkan pandangan mereka ke sekolah, seminari dan perguruan tinggi di seluruh wilayah, menggiring anak-anak dan siswa jauh ke dalam persembunyian hutan sementara mereka menegosiasikan pembayaran uang tebusan.
 
Banyak siswa telah dibebaskan hanya setelah menghabiskan berminggu-minggu atau berbulan-bulan di penangkaran. Puluhan masih ditahan.
 
Minggu lalu, sebanyak 18 siswa dibebaskan di Zamfara setelah mereka diculik pada awal Agustus dari sebuah perguruan tinggi pertanian.
 
Kelompok bandit ini  pekan lalu juga membebaskan hampir 100 anak yang diambil dari sebuah seminari Islam pada Mei di Negara Bagian Niger barat laut dan 32 siswa yang diambil dari sebuah sekolah Baptis di Negara Bagian Kaduna pada Juli.
 
Para bandit mencari keuntungan finansial dan tidak memiliki kecenderungan ideologis yang diketahui, tetapi ada kekhawatiran yang berkembang di antara para ahli keamanan dan pejabat atas hubungan mereka dengan para jihadis yang berperang selama 12 tahun di timur laut Nigeria.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan