Sejak dua pekan terakhir, Israel telah mengepung kompleks RS Al-Shifa. Lebih dari 400 orang termasuk pasien, pengungsi perang dan staf layanan kesehatan dilaporkan tewas dalam operasi Israel tersebut.
Hari Senin ini, 1 April 2024, pasukan Israel dikabarkan telah mundur dari kompleks Rumah Sakit Al-Shifa.
"Foto-foto yang dirilis dari Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza setelah blokade dua minggu oleh tentara rezim Zionis begitu memprihatinkan," sebut Kanaan di media sosial X, melansir dari laman Iran Front Page.
"Pernyataan para saksi di lapangan, rekaman video serta laporan berita yang dirilis terkait skala kehancuran, penyiksaan, pembantaian dan jumlah tahanan warga Palestina di rumah sakit itu juga sangat mengerikan dan mengejutkan," sambungnya.
Kanaani menambahkan, penyelidikan internasional terhadap kejahatan Israel di kompleks rumah sakit tersebut "sangat perlu" untuk dilakukan. Ia juga mendesak berbagai forum dan lembaga internasional untuk memenuhi tugas mereka dalam hal ini.
"Akankah para pengklaim hak asasi manusia mendukung penyelidikan internasional mengenai kejahatan perang yang terang-terangan terjadi, atau akankah perilaku selektif dan bias terhadap hak asasi manusia terus berlanjut?!" tanya Kanaani.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, jumlah korban tewas akibat serangan Israel telah bertambah menjadi 32.782 orang dengan 75.300 lainnya terluka. Ribuan individu lainnya masih belum ditemukan.
Baca juga: Israel Mundur dari RS Al-Shifa Gaza, Puluhan Mayat Ditemukan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News