Presiden Tunisia Kais Saied (kiri) bertemu Menlu Italia Luigi Di Maio di Tunis. (AFP/HANDOUT)
Presiden Tunisia Kais Saied (kiri) bertemu Menlu Italia Luigi Di Maio di Tunis. (AFP/HANDOUT)

Menlu Italia Bahas Soal Migrasi dengan Presiden Tunisia

Medcom • 29 Desember 2021 14:22
Tunis: Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio membahas masalah keimigrasian dengan Presiden Tunisia Kais Saied pada Selasa, 28 Desember. Perbincangan keduanya berlangsung dalam kunjungan pertama Di Maio ke negara Afrika Utara itu, sejak perebutan kekuasaan presiden pada 25 Juli.
 
Dilansir dari AFP, Rabu, 29 Desember 2021, menurut sebuah pernyataan di situs web kepresidenan, menlu berusia 35 tahun tersebut memuji upaya Tunisia dalam membendung gelombang imigran gelap
 
Dalam pertemuan, Saied mengatakan bahwa kebijakan tradisional dalam mengelola fenomena imigran gelap relatif terbatas. Ia menyerukan strategi baru untuk mendorong keimigrasian reguler "yang menghormati hak-hak para imigran."

Italia merupakan pintu masuk utama ke Uni Eropa (UE) bagi para imigran dari benua Afrika. Puluhan ribu imigran menggunakan perahu tidak laik pakai setiap tahun dari pantai Libya atau Tunisia, guna mencari kehidupan yang lebih baik di Eropa.
 
Mei lalu, Menteri Dalam Negeri Italia Luciana Lamorgese mengunjungi Tunisia. Ia mengumumkan kesepakatan yang menawarkan bantuan ekonomi ke Tunisia sebagai imbalan atas upaya ekstra dalam menghentikan imigran mencapai Italia.
 
Beberapa kelompok masyarakat sipil Tunisia merespons kunjungan Di Maio dengan konferensi pers, dalam menuntut jawaban atas kematian seorang imigran Tunisia yang tiba di Sisilia pada Oktober lalu.
 
Imigran tersebut adalah Wissem Ben Abdellatif, 26 tahun. Ia meninggal setelah ditahan di sebuah pusat imigran.
 
Baca:  Fransiskus Sedih Laut Mediterania Menjadi Kuburan Imigran Tanpa Batu Nisan
 
“Kondisi kehidupan di pusat-pusat imigran ini tidak menghormati martabat manusia atau standar kebersihan dasar, terutama selama pandemi," kata Romdhane Ben Amor dari Forum Tunisia untuk Hak Ekonomi dan Sosial (FTDES).
 
Amor mengatakan Tunisia telah "berubah menjadi penjaga pantai," menghentikan sekitar 26 ribu imigran yang berusaha mencapai Italia pada 2021.
 
Anggota Avocats Sans Frontieres (ASF), Ahmed Mssedi, menuduh pihak berwenang Italia "memaksa imigran untuk menandatangani dokumen yang tidak mereka pahami."
 
Otoritas Italia mengatakan, sekitar 55 ribu imigran gelap mencapai Italia antara Januari dan awal November pada 2021, dibandingkan dengan kurang dari 30 ribu tahun lalu. Warga negara Tunisia merupakan mayoritas dari mereka yang berangkat dari Tunisia ke Italia. (Nadia Ayu Soraya)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan