Warga Afrika Selatan mengantre lakukan tes covid-19. Foto: AFP
Warga Afrika Selatan mengantre lakukan tes covid-19. Foto: AFP

Afrika Selatan Laporkan Lonjakan Kasus Covid-19 Pada Anak

Fajar Nugraha • 03 Desember 2021 18:07
Pretoria: Para dokter di Afrika Selatan (Afsel) mengatakan, ada lonjakan rawat inap di antara anak-anak kecil setelah varian Omicron melanda negara itu. Tetapi menekankan masih terlalu dini untuk mengetahui apakah mereka sangat rentan.
 
Dalam seminggu sejak Afrika Selatan memperingatkan dunia tentang varian baru covid-19 ini, infeksi telah menyebar lebih cepat daripada tiga gelombang sebelumnya di negara itu.
 
Baca: Ilmuwan Afsel Temukan Risiko Infeksi Ulang 3 Kali Lipat dari Varian Omicron.

Kelompok kasus pertama berpusat di sekitar mahasiswa, dan kemudian menyebar dengan cepat di kalangan anak muda yang tampaknya telah menyebar ke orang yang lebih tua.
 
Tetapi para ilmuwan dan pejabat kesehatan mengatakan mereka telah melihat peningkatan penerimaan rumah sakit pada anak-anak di bawah lima tahun, bersama dengan tingkat positif yang lebih tinggi di antara anak-anak berusia 10-14 tahun.
 
"Kami telah melihat peningkatan yang cukup tajam di semua kelompok umur, terutama pada balita, mengacu pada rawat inap,” ujar Wassila Jassat, dari Institut Nasional untuk Penyakit Menular, seperti dikutip AFP, Jumat 3 Desember 2021.
 
"Insiden pada balita sekarang tertinggi kedua, dan kedua setelah kejadian pada mereka yang berusia di atas 60 tahun," katanya dalam konferensi pers.
 
Para ilmuwan menyebutkan beberapa kemungkinan alasan. Salah satunya adalah bahwa anak-anak di bawah 12 tahun belum memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin di Afrika Selatan. Dokter telah melaporkan secara anekdot bahwa anak-anak dan orang tua yang dites positif belum divaksinasi.
 
Kepala kesehatan masyarakat (NICD) Michelle Groome mengatakan, virus itu menyebar lebih cepat daripada titik mana pun dalam pandemi di Gauteng, provinsi tempat Johannesburg dan ibu kota Pretoria berada.
 
"Data awal menunjukkan Omicron lebih menular dan memiliki beberapa penghindaran kekebalan," katanya.
 
Ilmuwan Afrika Selatan pada Kamis melaporkan bahwa varian Omicron memungkikan infeksi ulang hingga tiga kali. Ini mungkin lebih berbahaya, dibandingkan dengan strain Delta atau Beta.
 
Meskipun umumnya pasien menunjukkan gejala yang lebih ringan, Groome memperingatkan bahwa timbulnya penyakit serius hanya akan terjadi dalam dua minggu mendatang.
 
Negara ini mencatat 11.535 kasus baru pada Kamis, sebagian besar di pusat gempa Gauteng. Angka itu lima kali lebih banyak dari kasus yang dilaporkan hanya satu minggu lalu, ketika para ilmuwan Afrika Selatan memperingatkan dunia tentang varian baru.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan