Pelancong mengantre untuk melakukan tes covid-19 di Bandara Johannesburg, Afrika Selatan. Foto: AFP
Pelancong mengantre untuk melakukan tes covid-19 di Bandara Johannesburg, Afrika Selatan. Foto: AFP

Ilmuwan Afsel Temukan Risiko Infeksi Ulang 3 Kali Lipat dari Varian Omicron

Medcom • 03 Desember 2021 11:29
Johannesburg: Sekelompok badan kesehatan Afrika Selatan mengatakan, varian Omicron menimbulkan risiko infeksi ulang tiga kali lipat lebih tinggi daripada varian Delta dan Beta, yang saat ini dominan. Pernyataan ini disampaikan pada Kamis, 2 Desember 2021.
 
Dilansir dari Channel News Asia, Jumat, 3 Desember 2021, Pusat Pemodelan dan Analisis Epidemiologi Afrika Selatan (SACEMA) dan Institut Nasional Penyakit Menular (NICD) menjelaskan, “temuan terbaru memberikan bukti epidemiologis untuk kemampuan Omicron untuk menghindari kekebalan dari infeksi sebelumnya”.
 
Pernyataan mereka dikeluarkan setelah sekelompok organisasi kesehatan Afrika Selatan menerbitkan makalah di Medrxiv sebagai pra-cetak. Hal ini menandakan karya tersebut belum disertifikasi oleh peer review.

Sebelumnya, Ahli Mikrobiologi, Anne von Gottberg di NICD diketahui telah menggemakan pandangan yang sama pada konferensi pers online yang diselenggarakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Gottberg mengatakan, Afrika Selatan mengalami peningkatan penularan ulang covid-19 akibat Omicron.
 
Afrika Selatan telah menunjukkan lonjakan kasus virus korona secara tiba-tiba, yang dilaporkan setiap hari. Pemerintah mencatat, terdapat 11.535 kasus baru pada Kamis, angkanya naik dari 312 sepuluh hari yang lalu.
 
NICD, bersama jaringan organisasi kesehatan yang lebih luas melakukan pengurutan genom pada sampel mengatakan pada Rabu, varian Omicron mampu mengatasi beberapa kekebalan dan dengan cepat menjadi varian dominan di negara tersebut.
 
Menurut NICD pada Kamis, analisis data pengawasan rutin Afrika Selatan dari Maret 2020 hingga 27 November menunjukkan, “profil risiko infeksi ulang Omicron secara substansial lebih tinggi daripada yang terkait dengan varian Beta dan Delta selama gelombang kedua dan ketiga”.
 
Peningkatan kasus ulang daripada kasus baru disebut akan menjadi indikasi varian baru, telah mengembangkan kemampuan untuk menghindari kekebalan alami dari infeksi sebelumnya.
 
Direktur SACEMA sekaligus penulis makalah pra-cetak, Juliet Pulliam pun mengatakan dalam artikelnya, pola Omicron kemungkinan akan terbentuk di semua provinsi Afrika Selatan pada awal hingga pertengahan Desember.
 
NICD menjelaskan, analisis tersebut didasarkan pada 2.796.982 orang dengan hasil tes positif. Setidaknya 90 hari sebelum 27 November, dimana 35.670 diduga terinfeksi ulang. (Nadia Ayu Soraya)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan